Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bantuan tak Sesuai Data, Forum RT RW Kelurahan Simpang Baru Tunggu Solusi Pemko

Forum Komunikasi RT/RW di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan masih menanti solusi dari Pemerintah Kota Pekanbaru.

Penulis: Fernando | Editor: Ilham Yafiz
tribunpekanbaru.COM/Theo Rizky
Petugas dari Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi Riau dengan menggunakan kostum pahlawan super melakukan penyebaran informasi terkait cara pencegahan penyebaran Virus Corona atau Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Pasar Agus Salim Jalan Sudirman Pekanbaru , Kamis (23/4/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Forum Komunikasi RT/RW di Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan masih menanti solusi dari Pemerintah Kota Pekanbaru.

Hal itu terkait jumlah paket bantuan yang diterima untuk Kelurahan Simpang Baru kurang dari jumlah yany diajukan.

Mereka mengajukan sekitar 2500 lebih Kepala Keluarga (KK). Namun yang mendapat bantuan hanya 261 KK.

"Ya masalahnya untuk masyarakat tidak cukup. Realisasinya cuma 261 KK," terang
Ketua Forum Komunikasi RT/RW di Kelurahan Simpang Baru, Sutomo Marsudi kepada Tribun, Minggu (26/4/2020).

Pihaknya sudah melakukan konfirmasi dengan para Ketua RW di kelurahan itu usai menerima bantuan paket sembako bagi 261 KK. Para Ketua RW menilai jumlahnya tidak sebanding dengan data yang ada.

"Karena tidak ada pemerataan dalam pembagian makanya kita tolak," paparnya.

Sutomo mengaku hingga kini belum ada sikap pemerintah kota terkait penolakan bantuan tersebut. Pihak yang menyalurkan sudah kordinasi dengan Lurah Simpang Baru.

"Untuk selanjutnya belum tahu, nanti kita tanya sikap lurah. Solusinya seperti apa," ujarnya.

Sutomo berharap seluruh warganya bisa mendapat bantuan. Apalagi RT dan RW sudah mendata warga yang terdampak covid-19.

Mereka pun sudah menjalankan proses pendaftaran sesuai protap yang ada.
Mereka khawatir ada kekecewaan dari warga yang belum menerima bantuan.

"Masa yang dapat hanya pejabat RT/RW saja, sementara semua warga sudah kita data. Kita hindari konflik di masyarakat," paparnya.

Ketua RW Kelurahan Simpang Baru menyebut bahwa proses pendataan fokus pada warga yang terkena dampak covid-19. Mereka yang kena dampak tidak cuma orang miskin.

Warga miskin sudah ada bantuan khusus bagi mereka setiap bulannya. Sedangkan petugas mendata warga yang tidak bisa jualan selama pandemi covid-19.

Ada juga korban PHK, karyawan yang dirumahkan, pedagang yang tidak berjualan dan warga miskin yang kena dampak ekonomi covid-19.

"Kami tidak enak kepada masyarakat, masa di wilayah kami ada RT yang dapat. Sedangkan masyarakatnya tidak," paparnya.

Sutomo pun meminta tambahan bantuan sembako. Ia menilai bakal terjadi kecemburuan sosial bila 261 paket sembako tetap dibagikan.

Kondisi tersebut terjadi di RW yang ada di Kelurahan Simpang Baru. RW di Kelurahan Simpang Baru menolak bantuan yang ada.

Begitu juga dengan bantuan selanjutnya. Apabila jumlahnya tidak ada perubahan.

"Kita minta tambahan lah, misal kami 115 KK yang terdampak satu RW, tapi bantuan cuma untuk tujuh KK kan ngga adil. Lain hanya kami ajukan 115 dapat 90 KK, agak sedikit mengobati masyarakat," terangnya.

Lurah Simpang Baru dan Camat Tampan belum menanggapi permasalahan ini. Keduanya belum bisa dihubungi hingga Minggu sore.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved