Termasuk di Pekanbaru Penerima Bansos Tak Akurat, Komisi VIII DPR Minta Pemerintah Mutakhirkan Data
Komisi VIII DPR meminta Pemerintah melalui Kemensos untuk memutakhirkan data penerima program bantuan sosial agar sinkron dengan data Pemda setempat
TRIBUNPEKANBARU.COM- Penyaluran bantuan sosial dari pemerintah baik berupa sembako ataupun uang tunai ternyata masih banyak yang tidak berjalan semestinya.
Seperti di Kota Pekanbaru misalnya, data yang diajukan oleh aparatur RT/RW setempat. Misalnya di Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan berjumlah 2500 KK lebih, namun ternyata yang mendapat bantuan hanya 261 KK
Tak sinkronnya jumlah data yang diajukan dengan yang yang diterima tentu saja jumlah paket bantuan yang diterima untuk Kelurahan Simpang Baru kurang dari jumlah yang diajukan.
Menyikapi permasalah ini, dilansir dari Tribunnews Komisi VIII DPR meminta Pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk memutakhirkan data penerima program bantuan sosial (bansos).
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengatakan saat ini terjadi tumpang tindih serta ketidaklengkapan data penerima bansos dari Kementerian Sosial dan pemerintah daerah.

Politikus Partai Golkar ini mengingatkan koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, kepala desa sampai RT/RW sangat penting agar data penerima bansos menjadi objektif.
"Kami selalu menyampaikan agar koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Kepala Desa, dan RT/RW sangat penting untuk memastikan pemutakhiran data itu dilakukan agar tepat sasaran," kata Ace saat dihubungi, Selasa (28/4/2020).
Selain itu, Ace meminta Kementerian Sosial memastikan data yang diverifikasi dan divalidasi untuk program bansos sesuai dengan data yang diajukan pemerintah daerah.
"Kementerian Sosial melalui data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang input-nya berasal dari daerah harus betul-betul memastikan verifikasi dan validasi yang berasal dari Dinas Sosial Kabupaten dan Kota ini benar-benar sesuai dengan yang diajukan mereka," ujar Ace.
Ace menambahkan tidak meratanya distribusi bansos membuat pemerintah daerah mempertanyakan kevalidan data yang di-input dalam DTKS Kemensos.
Karena itu, Ace mengingatkan jangan sampai data-data penerima bansos menjadi tidak tepat sasaran.
"Jangan sampai data-data penerima bantuan sosial tidak tepat sasaran seperti yang selama ini dikeluhkan banyak pihak, yang menerima program-program bantuan sosial itu tetap itu-itu saja, tidak ada perubahan dari data yang diajukan," pungkas Ace.
Walikota Pekanbaru Evaluasi PSBB
Walikota Pekanbaru, Firdaus memimpin langsung rapat evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Selasa (28/4/2020).
Satu bahasan yakni rencana perpanjangan PSBB di Kota Pekanbaru.