Berpotensi Picu Gejolak,Wakil Ketua DPRD Sultra: 49 Saja Geger Apalagi 500 TKA China yang Masuk
"49 saja yang masuk waktu lalu gemparnya bagaimana, apalagi kalau 500 TKA yang masuk," Wakil Ketua DPRD Sultra Herry Asiku
TRIBUNPEKANBARU.COM, SULTRA - Rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) China dinilai akan berpotensi menambah gejolak di masyarakat
Ditambah lagi dalam situasi sulit akibat pandemi Covid-19 saat ini.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara ( Sultra ) Herry Asiku.
"49 saja yang masuk waktu lalu gemparnya bagaimana, apalagi kalau 500 TKA yang masuk," kata politisi dari Fraksi Partai Golkar.
Sementara itu, Ketua DPRD Dultra Abdurrahman Shaleh menyatakan, rencana pemerintah tersebut dinilai tidak tepat pada saat pandemi corona.
• Lari dari Rezim Kim Jong Un, Lima Wanita Cantik Korut Makan Capung hingga Jalan Kaki di Sungai Beku
• BREAKING NEWS - Kabar Baik, Tenaga Kesehatan yang Positif Corona di Pelalawan Riau Dinyatakan Sembuh
• Pria di Wajo Terkapar, Mulut Berbusa,Ditinggal Isteri dan Anak Mudik, Minum Racun di Depan Tetangga
Dirinya bahkan berjanji akan turun ke jalan jika kebijakan tersebut dipaksakan pemerintah.
"Saya pimpin langsung aksi jika dipaksa datang," tegasnya.
Sementara itu, Sudirman dari Fraksi PKS DPRD Sultra mempertanyakan soal tenaga kerja lokal yang tidak dipekerjakan.
"Ini aneh, tenaga kerja lokal kita rumahkan, lalu TKA didatangkan dari luar. Ini tentunya sedih sekali," katanya.
DPRD Sultra juga sepakat mendesak kepada pihak perusahaan untuk melakukan evaluasi dan memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Gubernur Sultra Ali Mazi Keberatan
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi juga menegaskan tidak sepakat atas rencana mendatangkan ratusan TKA yang akan bekerja di salah satu pabrik smelter yang ada di Sultra.
Menurut Ali Mazi, penolakan itu dilakukan karena bertentangan dengan suasana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.
"Setelah saya mengetahui informasi itu, langsung mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga DPRD, Danrem, Kapolda, Imigrasi,”ungkap Ali Mazi di rumah jabatan gubernur awal pekan ini.
“Kesimpulannya kita keberatan untuk kebijakan memasukkan kembali 500 TKA asal China,” imbuh Ali Mazi.