Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula, Penimbun Jual Rugi Masker Multi One Plus,Saat COD Malah Kena Prank

Inilah curhat penimbun masker yang mengaku rugi ketika menjual maskernya, tidak hanya itu ia juga kena prank saat COD.

Pixabay.com
ilustrasi memakai masker untuk mencegah Covid-19 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah curhat penimbun masker yang mengaku rugi ketika menjual maskernya, tidak hanya itu ia juga kena prank saat COD.

Media sosial Twitter saat ini tengah ramai dengan tagar #salahsayaapa dan JUAL RUGI.

Isi darik cuitan dua tagar tersebut ada twitwar antara seorang penjual masker dengan netizen.

Hal tersebut diawali darik kicauan akun Twitter @ganghwacho23 yang menawarkan masker.

Ia menawarkan masker dengan harga cukup murah yakni Rp 140 ribu per boksnya.

Akun ini menuliskan menjual masker tersebut dengan jual rugi.

"Jual rugi juga masker Fit u Mask. 140 ribu per box. Stok sekitar 100 box.

Kirim via JNE atau J&T. COD oke wilayah Malang.

Yang berminat silahkan DM.

Ini udah paling murah. Kalau ada yg jual lebih murah lagi pasti penipuan.

Jangan percaya kalau ada yg jual di bawah 100rb/box." tulisnya.

Tak hanya sekali, ia juga mencuitkan dagangan masker yang lain.

Kali ini ia menjual stok masker Fit U Maske 100 boks dan masker Multi One Plus 1.000 boks.

Dalam cuitannya, bahkan ia menulis akan Twitter menunjukkan magicnya.

Rupanya permintaannya terkabul.

Cuitannya menjadi viral dan menjadi bullyan netizen.

"Twitter please do your magic.

JUAL RUGI masker Multi One Plus, 150 ribu/box isi 50. Ada 25 karton, 1 karton 40 box.

Plis, jual murah, lagi butuh duit bgt, habis kena musibah.

Itu saya udah rugi, belinya 185 ribu.

Kirim via JNE, J&T. COD oke wilayah Malang. Minat DM. @infomalang," tulisnya di Twitter.

Banyak warganet yang menuding dirinya merupakan penimbun masker.

Banyak netizen yang kesal dengan ulah pemilik masker tersebut telah menimbun masker selama pandemi Covid-19.

Diketahui bersama, masker sempat langka di pasaran.

Sekalinya ada pun, harganya melambung hingga jutaan rupiah.

Kali ini harga masker kembali normal.

Para penimbun masker di awal pandemi Covid-19 disebut-sebut telah merugi.

Meski demikian, akun penimbun masker ini tak mau disalahkan begitu saja.

Menurutnya, tak hanya dirinya yang jualan masker dan alat medis lainnya di saat wabah Corona.

"Buat kalian semua yang ngebully saya, asal kalian tau ya, yang jual masker dan berbagai alat medis lainnya itu banyak. Bukan cuma saya saja.

Saya sudah mendingan mau jual harga segitu.

Ga ada yg jual masker merk Multi One Plus semurah itu.

#salahsayaapa" tulisnya.

"Saya cuma nyoba cari rejeki. Dari pemerintah juga gak ngelarang.

Trus kenapa nyalahin orang jualan.

Kecuali pemerintah ngelarang, ya saya stop jualan.

#salahsayaapa," katanya.

Ia bercerita sampai saat ini ada sejumlah orang yang menanggapi iklan dagangan masker.

Hanya saja ketika ditanggapi serius, ia malah kena prank.

"Udah banyak banget yang DM. Beberapa saya tanggepin serius, bahkan ada yang udah janjian COD.

Tapi terakhirnya malah ujung-ujungnya ngeledek atau nyukurin. Kalian ini gak punya hati ya.

#salahsayaapa," katanya.

Ia mengaku hanya ikut-ikutan menjual masker.

"Saya cuma ikut-ikutan saja jualan masker. Namanya juga usaha.

Ada teman yang nawarin. Katanya dia baru ambil satu kontainer di Tanjung Perak?

Kalau emang jualan masker ilegal, kenapa kontainer dia bebas masuk?

#salahsayaapa," katanya.

Harga Masker Sudah Normal

Melansir Kompas.com, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengungkapkan, normalnya harga masker dan hand sanitizer merupakan bentuk wujud demand (permintaan) dan supply (pasokan) yang sudah seimbang.

"Kalau harga fundamentalnya cuma lokal, kalau demand dan supply relatif sudah seimbang, maka harga akan kembali normal," ujar Enny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Ia mengungkapkan, awal-awal harga masker mengalami lonjakan tinggi karena Pemerintah Indonesia mengekspor masker ke China di mana saat itu jumlah kasus terinfeksi virus corona mengalami peningkatan tajam

Tetapi, saat pemerintah sibuk mengekspor masker, mereka lalai bahwa virus corona dapat masuk ke Indonesia.

Oleh karena itu, pasokan masker menjadi sedikit dengan jumlah permintaan stok masker terus mengalami peningkatan.

Hal inilah yang menyebabkan harga masker di Indonesia melonjak naik.

"Tapi beriring dengan waktu, ada proses produksi pasokan menjadi meningkat lagi, jadi tidak hanya masker dalam kodisi normal, proses produksi juga membutuhkan waktu," terang Enny.

Menurutnya, kenormalan harga tidak hanya terjadi pada produk masker, namun produk-produk lain di mana permintaan dan adanya pasokan melimpah yang membuat harga turun.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Curhat Penimbun Jual Rugi Masker Multi One Plus, Diajak COD Ternyata Hanya Prank : Salah Saya Apa

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved