Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Toko Pangkas Rambutnya Tutup Terdampak Covid-19, Pria Ini Tawarkan Jasa Cukur Keliling  

Pahlefi mengaku tak bisa berdiam diri dengan kondisi paceklik yang dihadapinya. Ia punya empat orang anak dan seorang istri untuk dinafkahi.

Editor: M Iqbal
TRIBUN LAMPUNG/TRIBUN LAMPUNG/Deni Saputra
Foto ilustrasi/Seorang tukang cukur keliling mengenakan pakain Alat Pelindung Diri (APD) jas hujan saat mencukur rambut pelanggannya di Jalan Urip Sumoharjo, Wayhalim, Senin (13/4/2020). Penggunaan APD tersebut merupakan antisipasi agar lebih waspada terhadap penyebaran Covid 19 serta memberikan kenyamanan terhadap pelanggan ditengah pandemi Covid 19. (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Wabah Virus Corona atau Covid-19 yang melanda saat ini memiliki dampak terhadap aktivitas masyarakat. Termasuk dampak ekonomi.

Disisi lain, kondisi ini juga memaksa masyarakat yang terdampak harus berinovasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Seperti yang dilakukan Riza Pahlefi (30), seorang penyedia jasa pangkas rambut keliling.

Ia berinovasi dan memberikan jasa pangkas rambut keliling karena toko pangkas rambutnya tutup, terdampak Covid-19.

Pahlefi, panggilan akrabnya, menggeluti bisnis pangkas rambut keliling sejak awal bulan April tahun 2020 ini.

Ia berkeliling menggunakan sebuah sepeda motor pribadi. Jangkauan Pahlefi baru untuk wilayah Bogor Jawa Barat dan Jakarta.

Pahlefi kini biasa menerima pesanan pangkas rambut keliling di kawasan Cijujung, Ciluar, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok.

 

"Jakarta juga pernah, itu yang paling jauh," kata Pahlefi kepada Tribun.

Pahlefi sebelumnya aktif bekerja di barber shop miliknya yang berada di kawasan Bogor Jawa Barat.

Namun barber shop Pahlefi sepi pengunjung ketika kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) resmi berlaku.

Sepi pengunjung, Pahlefi kemudian menutup toko pangkas rambutnya sampai waktu yang belum ditentukan.

"Ada pandemi ini kebetulan pangkas rambut saya akhirnya harus offline karena sepi,
terdampak kebijakan PSBB mungkin," ungkap Pahlefi.

Pahlefi mengaku tak bisa berdiam diri dengan kondisi paceklik yang dihadapinya. Ia punya empat orang anak dan seorang istri untuk dinafkahi.

Dirinya pun berinovasi untuk bertahan hidup, yakni dengan cara membuat pangkas rambut keliling.

Target pelanggannya yakni mereka yang menjalankan Work From Home (WFH) di tengah PSBB akibat Covid-19.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved