Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jadi Sumber Penularan,Tiga Penumpang KRL di Stasiun Bogor Positif Covid-19, Apa Imbauan Bima Arya?

Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya kerumunan dan moda transportasi yang padat jadi sumber penularan orang tanpa gejala.

Editor: Nurul Qomariah
istimewa/tribun bogor
Petugas Labkesda Jawa Barat dan Dinkes Kota Bogor sedang melakukan pendataan hasil spesimen atau lendir yang diambil dari hasil swab test penumpang KRL di Stasiun Bogor pada, (27/4/2020). 

Menurut Anne, KRL baru akan diberangkatkan apabila para pengguna mengikuti aturan kapasitas maksimum, yakni 60 orang per kereta.

Hal itu ditandai dengan pengguna yang duduk maupun berdiri sesuai dengan marka yang terpasang di dalam kereta.

Aturan maksimal dan jarak fisik tersebut dibelakukan PT KCI sejak adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, kata Anne, pihaknya juga akan membatasi pengguna yang masuk ke dalam area stasiun dan pada sore hari menjelang pemberangkatan kereta terakhir.

Hal itu mengantisipasi kepadatan penumpang pada jam pulang kerja yang juga menjelang jam buka puasa.

Dari hasil tes tersebut, sebanyak tiga orang dinyatakan positif Covid-19.

Tiga orang tersebut merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang sebelumnya tidak mengetahui bahwa mereka sebenarnya sudah terinfeksi Covid-19.

Sebelumnya, lima kepala daerah di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) mengusulkan kepada PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia (PT KCI dan PT KAI) untuk menghentikan sementara operasional KRL commuter line.

Operasional KRL diminta dihentikan selama penerapan pembatasan sosial berskala besar di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).

Usulan tersebut juga didukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Namun, Kementerian Perhubungan memutuskan tidak akan menghentikan operasional KRL commuterline selama PSBB diterapkan di Jabodetabek.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, KRL tetap dioperasikan untuk melayani warga yang bekerja di sektor-sektor usaha yang tetap boleh beroperasi selama PSBB.

"Untuk KRL di Jabodetabek yang telah ditetapkan PSBB, pengendalian yang dilakukan adalah dengan pembatasan, bukan menutup atau melarang sama sekali, khususnya untuk melayani kegiatan dan pekerjaan yang dikecualikan selama PSBB," ujar Zulfikri melalui siaran pers, Jumat (17/4/2020).

Zulfikri mengatakan, pengendalian yang dilakukan adalah membatasi jumlah penumpang dan waktu operasional. KRL hanya boleh beroperasi pada pukul 05.00 sampai 18.00 WIB.

Sementara jumlah penumpang dibatasi maksimal 35 persen dari kapasitas normal. Sebab, KRL dikategorikan sebagai kereta api perkotaan. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul 3 Penumpang KRL di Stasiun Bogor Positif Covid-19, Bima Arya Beri Imbauan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Penumpang Positif Covid-19, KRL Tidak Akan Berangkat jika Melebihi Kapasitas"

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved