Ada Penurunan Stok Darah di PMI Riau di Tengah Pandemi Corona, Ini Penyebabnya
Ketua PMI Riau Syahril Abubakar mengatakan saat ini memang stok darah di PMI masih tersedia, walaupun mengalami sedikit penurunan.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Penurunan jumlah stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) tidak hanya terjadi di beberapa daerah di Pulau Jawa saja.
Di Provinsi Riau juga terjadi penurunan stok darah.
Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 dan masuknya bulan Ramadan.
Demikian dikatakan Ketua PMI Riau Syahril Abubakar, menurutnya saat ini memang stok darah di PMI masih tersedia, walaupun mengalami sedikit penurunan.
Namun berkat kerja keras dan dukungan semua elemen masyarakat, antara lain donor dari TNI Polri, Pemprov, Pemkab, Pemko, insan jurnalis, paguyuban, keluarga dan kerabat pasien, sehingga masih tercukupi.
• Rombongan Mahasiswa Asal Riau dari Arab Gelombang 2 Tiba di Jakarta,Besok Diterbangkan ke Pekanbaru
• Duka Dua Dua Wanita Setia Dampingi Didi Kempot hingga Akhir Hayat, Air Mata Tak Henti Mengalir
• KAKEK Cabul, Sudah Uzur Berumur 71 Tahun Setubuhi Gadis Tetangga hingga Hamil 3 Bulan
"Termasuk masyarakat perbankan, perusahaan besar di Riau, masih menunggu kondisi covid-19 karena mereka masih memperketat gerak karyawannya,"ujar Syahril Abubakar.
Bersyukurnya PMI Riau, ditengah pandemi Covid-19 ini, permintaan darah juga menurun, karena pihak rumah sakit memprioritaskan untuk tindakan medis yang sifatnya darurat atau emergency.
Sehingga jika ada yang masih bisa ditunda penanganannya mereka tunda.
"Jadi stok darah memang kita siapkan yang emergency dan kita pun sudah memiliki komitmen dengan pendonor untuk on call,” ujarnya.
“Sementara pihak keluargapun berupaya membawa donor pengganti," imbuh Syahril Abubakar.
Syahril Abubakar juga berharap, mudah-mudahan dengan ada penyesuain manegemen ini, bisa diatasi.
"Saya juga mengajak semua pihak, dalam kesempatan ini sekali lagi, ayo kita donor kita bantu untuk menyelamatkan kehidupan ini,” ujarnya.
“ Setetes darah kita sangat berharga buat keselamatan pasien," ujar Syahril Abubakar. ( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution )