Seleb
MENGENANG Didi Kempot: Ciptakan Ratusan Lagu, Single Cidro Ternyata Pengalaman Pribadi Lord Didi
Satu di antaranya, hubungan percintaannya ambyar ketika orang tua pacarnya tidak menyetujui anaknya menikah dengan pengamen.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Banyak kisah menarik semasa hidup Didi Kempot.
Penyanyi campursari ini memang telah berpulang kemarin, Selasa (5/5/2020).
Tapi karya-karya akan selalu dikenang masyarakat ambyar.
Selain itu, pengalaman dan kisah hidup Didi Kempot juga menarik.
Salah satunya ialah Didi Kempot punya pengalaman hubungan asmara yang memilukan.
Satu di antaranya, hubungan percintaannya ambyar ketika orang tua pacarnya tidak menyetujui anaknya menikah dengan pengamen.
Kisah kandasnya hubungan percintaan itu Didi Kempot ungkap lewat lagu pertamanya berjudul Cidro.
"Lagu pertama Cidro direkam pada tahun 1989. Cerita tentang seorang Didi Kempot jadi pengamen jalanan, pernah naksir cewek. Kala itu ceweknya mau, cinta dan menerima kita," ujarnya lewat tayangan akun YouTube Kick Andy berjudul LORD DIDI KEMPOT Bikin AMBYAR Panggung KICK ANDY.
"Dikenalkan sama orangtuanya tapi Bapaknya bilang koe kalau sama bocah iku sesok mangan opo (kalau sama bocah itu besok mangan opo). Langsung ambyar," katanya.
Dihadapan Andy F Noya, Didi Kempot menciptakan 700 lagu dan lebih dari 600-an lagu bernuansa cinta.
"Sebagai penyanyi dan pencipta lagu hampir setiap hari bekarya. Apakah lagu itu sukses atau tidak saya tidak tahu. Yang jelas lagu lagu saya diterima anak-anak muda, mahasiswa tidak malu nyanyikan lagu Didi Kempot sampai menangis. Tidak terbayang sampai orang menangis ternyata lagu daerah tetap jadi tuan rumah di negara tercinta," ujarnya.
Ia menjelaskan, prinsip yang dipegang dalam kehidupan boleh berbangga hati bila sukses tetapi tak boleh sombong.
"Prinsip yang dipegang dalam kehidupan, kalau pengin jadi seniman harus tetap bekarya. Dan, menjaga karya yang pantas untuk didengarkan dan nikmati. Sampai mati-pun berkarya. Pesan Anda nasehat yang bisa disampaikan, boleh berbangga jauh dari sifat sombong," katanya.
Kemiskinan Pernah Jadi Teman Hidupnya
Penyanyi lagu Jawa Didi Prasetyo alias Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (05/5/2020) di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah, sekira pukul 07.30 WIB.
Dalam wawancara dengan Andy F Noya, Didi Kempot membeberkan kisah hidupnya yang teramat miskin.
Kedua orangtuanya bercerai saat Didi Kempot masih kecil. Sehingga ia harus tinggal di rumah neneknya.
Kala itu, neneknya hanya pedagang warung kecil yang menjual nasi pecel, peyek.
"Kehidupan di masa kecil sangat susah. Bapak cerai saat kami masih kecil. Saya ikut mbah alias nenek. Nenek saya buka warung kecil jualan. Ada peyek dan nasi pecel. Pulang sekolah bantu nenek cari kayu bakar untuk masak," ujarnya saat berbincang di acara Kick Andy.
Ia menceritakan sejak duduk di kelas 3 Sekolah Dasar (SD) mencari kayu bakar keluar masuk kampung.
Tetapi, setelah beranjak remaja bakat bernyanyi mulai terasa.
"Bakat nyanyi yang kasih Tuhan terus saya asah lewat jalanan ngamen," katanya.
Selama menjadi pengamen jalanan, lanjut dia, selalu nyanyikan lagu lagu ciptaan sendiri sehingga hatinya selalu merasa puas.
"Saya selalu tulis lagu dinyanyikan di jalanan. Walaupun dikasih orang seberapanpun puas ini karyaku," ujarnya.
Asal Muasal Kempot
Didi Prasetyo menceritakan sejarah nama kempot yang melekat dan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Ihwalnya, ketika masih ngamen di Jakarta, Didi Prasetyo berkumpul dengan sesama pengamen jalanan.
Lalu, sejumlah rekan-rekan sesama pengamen menyebutnya Kempot yang merupakan akronim dari Kelompok Pengamen Trotoar.
"Kempot pembawa rezeki. Betul, saya ndeso, orang kampung," katanya saat menjawab pertanyaan Andy F Noya.
Setelah lama mengamen, Didi Kempot berupaya untuk masuk ke dapur rekaman.
Adapun album pertamanya berjudul Stasiun Balapan. Lagu itu mengisahkan tentang kesetiaan yang diingkari.
"Berangkat baik baik dari kampung halaman. Lalu diantar oleh sang kekasih mau menuju ke suatu kota. Lalu, menangis di stasiun. Jangan khawatir nanti aku pulang kasih kabar, seminggu hingga dua bulan tak ada kabar. Lalu setahun lupa, terjadi ingkar janji," ujarnya Didi Kempot.
Ia mengungkapkan, ada 700 lagu yang sudah diciptakannya dan seluruhnya menggunakan bahasa Jawa.
Baginya, bernyanyi lagu Jawa untuk menjaga tradisi agar tidak punah.
"Saya penyanyi Jawa, mau dibilang campur sari, keroncong monggo (silakan). Saya bawa lagu tradisional. Supaya tidak punah. Jangan malu bernyanyi lagu tradisional Jawa," katanya.
"Semua lagu tradisional bagus. Tetapi saat Didi Kempot bernyanyi lagu jawa membawa rezeki. Bapak Ranto Gudel. Ibu seorang nyanyi keroncong tarkam. Saya ikut ibu nyanyi antar kampung hingga akhirnya bisa duduk bersandingan bersama parlemen," tambahnya.
Dari 700 lagu yang diciptakan, kata dia, pada umumnya menggambarkan tentang patah hati sebagaimana yang dirasakannya.
Karena itu, aura magis kerap dirasakan saat mendengarkan bernyanyi lagu itu. Bahkan, tidak jarang membuat penggemarnya sedih hingga meneteskan air mata.
Tidak hanya bersinar di Indonesia nama Didi kempot terkenal di Suriname
Pada usianya menginjak 53 tahun, ia pengin terus konsisten dengan lagu lagu tradisional dan lagu jawa.
"Jauh lebih dikenal di Suriname, tahun 1993 dapat tawaran nyanyi di Belanda, yang undang radio bangsa jawa. Sudah mondar-mandir sebanyak 14 kali di sana. Selama 13 tahun ganti Presiden berkali-kali Didi Kempot tetap diundang," ungkapnya.
(tio/tribun-medan.com)
