Berita Pekanbaru
PENGUMUMAN Kelulusan Siswa SMP di Pekanbaru
"Kita sudah serahkan petunjuk ke sekolah untuk penentu kelulusan peserta didik," papar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Kelakuan siswi SMA di Riau satu ini akan membuat anda geleng-geleng kepala, hal itu pulalah yang membuat netizen di media sosial heboh.
Netizen dihebohkan dengan foto-foto momen perayaan kelulusan siswa SMA dengan coretan yang vulgar.
Dari informasi yang beredar, siswa-siswa tersebut merupakan siswa dari sekolah yang berada di Rokan Hulu Riau.
Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengaku sudah mengetahui dan sudah mendapatkan laporan terkait adanya aksi coret-coret baju oleh siswa di Riau yang viral di media sosial.
Foto viral siswa yang merayakan kelulusan tersebut pun sudah diketahui oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
"Iya benar itu di Riau, tepatnya di SMA Negeri 1 Kunto Darusalam, Rokan Hulu," kata sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Ahyu Suhendra saat dikonfirmasi TribunPekanbaru.com, Senin (4/5/2020).
Dalam foto yang viral tersebut terlihat sejumlah siswa SMA Negeri 1 Kunto Darusalam Rohul yang mengenakan seragam sekolah berpose tidak senonoh.
Bahkan ada salah seorang siswi yang mencoret roknya dengan gambar seperti alat kelamin laki-laki.
"Kita sudah minta Klarifikasi pihak sekolah, dan keterangan pihak sekolah kejadian ini murni kegiatan yang diambil sendiri oleh siswa tersebut tanpa seizin pihak sekolah," ujar Ahyu.
Menurut keterangan Ahyu, di sekolah tersebut sebenarnya sudah mematuhi surat edaran dari dinas pendidikan Riau dalam hal teknis pengumuman kelulusan siswa.
Yakni diumumkan dimalam hari dan dilakukan secara online. Siswa juga tidak dibenarkan datang ke sekolah untuk melibat pengumuman.
"Sekolah tidak ada mengarahkan atau menyetujui aksi coret-coret kelulusan. Jadi itu murni kegiatan yang diambil oleh siswa tersebut," katanya.
Sementara saat disinggung terkait sanksi apa yang akan diberikan kepada siswa yang melakukan kegiatan tidak senonoh tersebut pihaknya menyerahkan kepada pihak sekolah.
Namun sejak kasus ini viral, siswa yang ikut dalam kegiatan tersebut sudah meminta maaf.
"Mereka sudah minta maaf, ini akibat eforia mereka saja dalam merayakan kelulusannya. Itu yang kita sayangkan. Padahal surat dari dinas sudah jelas, bahkan dalan surat itu kita juga meminta orang tua untuk mengawasi anak-anaknya," kata Ahyu.
Viral di Media Sosial
Warganet heboh dengan bentuk gambar coretan di baju seragam para siswa yang tengah merayakan kelulusannya itu.
Ada satu foto siswi yang di rok bagian belakangnya digambar seperti alat kelamin laki-laki.
Pada foto-foto lainnya juga terlibat coretan-coretan vulgar lainnya.
Foto viral tersebut kemudian diketahui oleh Kemendikbud.
Melalui akun Twitternya Itjen Kemendikbud, institusi tersebut akan menelusuri asal sekolah para siswa itu. Selanjutnya, Kemendikbud akan berkoordinasi melalui dinas pendidikan setempat.
"Jika ada informasi nama sekolahnya ya kak, agar kami koordinasikan melalui dinas setempat. Salam," tulis akun Twitter @Itjen_Kemendikbud, Minggu (3/5/2020).
Berdasarkan penelusuran TribunPekanbaru.com, foto dan video itu berawal dari unggahan akun Instagram @hayatunjumainii melalui fitur instastory.
Unggahan itu kemudian viral dan banyak dibagikan di media sosial.
Dari cuitan Twitter Itjen Kemendikbud tersebut sejumlah warganet memberikan informasi terkait foto-foto tersebut.
Diduga para siswa tersebut berasal dari Riau, SMA Kunto Darussalam Kabupaten Rohul.
Banyak warganet yang menayangkan tindakan para siswa tersebut.
Terlebih lagi momen itu terjadi di saat pandemi virus corona.
Bahkan ada yang meminta kelulusan siswa tersebut dibatalkan.
Ada juga warganet yang meminta akan para siswa tersebut diberikan sanksi, tidak hanya sekedar permintaan maaf.
Apalagi di saat pandemi virus corona ini sudah ada aturan yang melarang untuk berkumpul-kumpul.
Saat ini TribunPekanbaru.com tengah mengupayakan konfirmasi pada dinas pendidikan terkait.
Seperti yang diketahui, kelulusan SMA/SMK tahun 2020 ini diumumkan 2 Mei 2020
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, secara resmi menyampaikan pembatalan Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2019/2020.
Peniadaan UN berlaku untuk satuan pendidikan jenjang SMP/sederajat dan SMA/SMK/sederajat di Indonesia dengan mempertimbangkan keamanan dan kesehatan peserta didik di tengah pandemi Covid-19.
Ketetapan ini tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease.
Mendikbud menyebutkan, dalam masa darurat penyebaran Covid-19 syarat penentu kelulusan siswa bisa dengan mengadakan ujian sekolah (US), dengan syarat US tidak mengumpulkan siswa secara fisik atau US bisa dilakukan secara daring.
Jika sekolah tidak siap mengadakan US daring, US dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya.
“Jadinya yang dilaksanakan masing-masing sekolah adalah US, dan US ini ada beberapa opsi yang kita berikan, tapi itu adalah haknya sekolah,” kata Mendikbud dalam konferensi video daring bersama media pada kegiatan Bincang Sore, Selasa (24/3/2020) seperti yang dilansir dari website Kemdikbud.go.id.
Berita Pekanbaru - Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang