Berita Pekanbaru
PENGUMUMAN Kelulusan Siswa SMP di Pekanbaru
"Kita sudah serahkan petunjuk ke sekolah untuk penentu kelulusan peserta didik," papar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pengumuman kelulusan peserta didik atau siswa SMP di Kota Pekanbaru bakal berlangsung pada 5 Juni 2020 mendatang.
Penentu kelulusan yakni nilai rata-rata peserta didik selama lima semester.
Kebijakan ini bagi sekolah yang tidak bisa menggelar ujian.
Mereka tidak bisa mengumpulkan peserta didik sekaligus untuk menggelar ujian sekolah.
Kondisi tersebut sebagai dampak pandemi covid-19.
Para peserta didik pun sudah belajar di rumah sejak 16 Maret 2020 lalu.
"Kita sudah serahkan petunjuk ke sekolah untuk penentu kelulusan peserta didik," papar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal kepada Tribunpekanbaru.com pada Kamis (7/5/2020).
Menurutnya, kebijakan menggunakan nilai lima semester terakhir bagi sekolah yang belum atau tidak melaksanakan ujian sekolah.
Sedangkan ketentuan tentang ijazah menunggu ketentuan yang diatur pemerintah pusat.
"Jadi untuk SMP, nantinya menggunakan rata-rata nilak semester I hingga VI, bila ijazah cuma menggunakan satu nilai," paparnya.
Jamal menyebut bahwa ujian akhir semester untuk kenaikan kelas dapat dilakukan dalam bentuk penilaian harian, porto folio nilai rapor dan presentasi yang diperoleh sebelumnya.
Bisa juga lewat ujian online dan bentuk asesment jarak jauh.
"Nantinya hasil yang diperoleh diakumulasi dalam bentuk rata-rata dan dijadikan nilai semester dua pada kelas VII dan nilai semester empat untuk kelas VIII," jelasnya.
Jamal menyebut bahwa kebijakan ini berpedoman sesuai surat edaran dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ada pedoman tentang kelulusan, naik kelas hingga Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
"Kita juga sudah buat edarannya bagi sekolah, sehingga bisa menjadi panduan," paparnya.
Siswi SMA HJ Mohon Maaf
Siswi SMA di Riau berinisial HJ yang sempat viral karena aksi tak senonoh rayakan kelulusan akhirnya minta maaf kepada masjelis guru di sekolahnya.
Ada orang siswa yang ikut minta maaf, dan HJ mewakili teman-temannya menyampaikan permohonan maaf di depan majelis guru dengan berpakaian serba putih.
Permohonan maaf mereka itu direkam oleh beberapa orang menggunakan kamera hp atau smartphone.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kunto Darussalam melakukan permintaan maaf secara terbuka atas kelalaian pihak sekolah dalam mengawasi para siswa saat merayakan kelulusan pada 2 Mei silam.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kunto Darussalam Rapani mengatakan, pihaknya sudah berusaha untuk mengawasi para murid agar tidak melakukan kegiatan berkumpul, apalagi sampai mencoret-coret seragam.

"Sebenarnya, kita sudah umumkan pemberitahuan mengenai hal tersebut secara online di facebook dan whatsapp guru wali kelas terkait pengumuman tersebut," kata Rapani pada Kamis (7/5/2020).
Permintaan maaf yang dihadiri oleh Camat Kunto Darussalam, MKKS, Majelis Guru, siswa dan orangtua siswa yang melakukan aksi coret-coret itu diawali dengan Sholat Taubat dan Muhassabah Diri.
Rapani menjelaskan, terkait permintaan mundur yang disampaikan oleh banyak pihak, dia mengaku siap untuk menerima hal tersebut sebagai sanksi.
"Sebagai bawahan, saya akan menerima sanksi apapun dari atasan saya. Termasuk, jika harus mundur dari jabatan Kepala Sekolah," tegasnya.
Terpisah, permintaan maaf dari para siswa itu diwakili oleh HJ sambil berdiri bersama dengan dua orang temannya di hadapan forum secara terbuka.
Dia mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya tersebut di masa mendatang sehingga merugikan banyak pihak.
"Kami berjanji, tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang kami perbuat hingga mengakibatkan kerugian pada banyak pihak baik secara nasional, provinsi maupun di Kabupaten Rokan Hulu," kata HJ pada saat membacakan ucapan permintaan maaf yang dibacakan oleh HJ sambil terisak-isak itu.
Permintaan maaf juga dilakukan oleh Kakak HJ yang tidak menyebutkan namanya.
Dia menyampaikan permintaan maaf atas nama ketiga siswa tersebut di hadapan forum yang sama.
Sayang, pihak keluarga enggam untuk diwawancara lebih lanjut dan lebih memilih untuk meninggalkan kompleks SMAN 1 Kunto Darussalam seusai forum tersebut.
Foto: HJ mewakili dua rekannya melakukan permintaan maaf secara terbuka di hadapan forum majelis guru, kepala sekolah SMAN 1 Kunto Darussalam beserta undangan lainnya.
Isi Permintaan Maaf HJ Siswi SMA di Riau yang Buat Gambar Kelamin Pria di Rok
Video viral sejumlah pelajar SMAN 1 Kunto Darussalam yang merayakan kelulusan dengan cara mencoret seragam menuai perhatian dari berbagai pihak.
Hal menarik yang menjadi perhatian adalah, gambar alat kelamin pria di rok seragam salah seorang siswi dalan video tersebut.
Siswi yang belakangan diketahui berinisial HJ itu pun melakukan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka atas beredarnya video itu secara viral.
HJ yang dalam video Instasory atas nama akun pribadinya itu nampak duduk bertiga dengan satu rekan perempuan dan satu rekan laki-laki.
Dalam video itu, HJ yang nampak berhijab mengaku meminta maaf atas tindakan yang dia dan teman-temannya perbuat itu sehingga memantik perhatian banyak pihak.
Berikut kesimpulan dari ucapan maafnya tersebut:
"Assalamu'alaikum. Selamat malam semuanya.. Jadi disini kita mau klarifikasi atas masalah yang kita perbuat yang lagi viral sekarang. Jadi masalahnya itu kita dan diri kita sendiri yang telah melanggar aturan sekolah, baik perilaku maupun pakaian maupun gambar yang ada di pakaian tersebut. Itu dari diri kami sendiri yang telah melanggar aturan sekolah, sebenarnya pihak sekolah tidak membenarkan hal itu, tapi dari pihak kami sendirilah yang membuat menjadi salah. Jadi, kami memohon maaf kepada semua pihak yang telah dirugikan buat netizen, buat pihak sekolah dan dinas pendidikan kami mohon maaf."
Atas permintaan maaf tersebut, Kadisdik Rokan Hulu Ibnu Hulya menegaskan, permintaan maaf tersebut tidak menghilangkan kesalahan yang dia lakukan.
Disdik Rokan Hulu, kata Hulya, sudah menyurati pihak Disdik Provinsi Riau agar pihak SMAN 1 Kunto Darussalam tidak mengeluarkan Surat Berkelakuan Baik atas nama para pelajar tersebut.
"Perbuatan para pelajar tersebut sudah membuat malu wajah pendidikan di Rokan Hulu. Untuk itu, kita meminta kepada Disdik Provinsi Riau agar memperingatkan pihak sekolah untuk tidak mengeluarkan Surat Berkelakuan Baik semasa menempuh studi di SMAN 1 Kunto Darussalam sebagai sanksi," tegasnya.
VIRAL Siswi SMA di Riau Buat Gambar Kelamin Laki-laki di Rok Belakang
Kelakuan siswi SMA di Riau satu ini akan membuat anda geleng-geleng kepala, hal itu pulalah yang membuat netizen di media sosial heboh.
Netizen dihebohkan dengan foto-foto momen perayaan kelulusan siswa SMA dengan coretan yang vulgar.
Dari informasi yang beredar, siswa-siswa tersebut merupakan siswa dari sekolah yang berada di Rokan Hulu Riau.
Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengaku sudah mengetahui dan sudah mendapatkan laporan terkait adanya aksi coret-coret baju oleh siswa di Riau yang viral di media sosial.
Foto viral siswa yang merayakan kelulusan tersebut pun sudah diketahui oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
"Iya benar itu di Riau, tepatnya di SMA Negeri 1 Kunto Darusalam, Rokan Hulu," kata sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Ahyu Suhendra saat dikonfirmasi TribunPekanbaru.com, Senin (4/5/2020).
Dalam foto yang viral tersebut terlihat sejumlah siswa SMA Negeri 1 Kunto Darusalam Rohul yang mengenakan seragam sekolah berpose tidak senonoh.
Bahkan ada salah seorang siswi yang mencoret roknya dengan gambar seperti alat kelamin laki-laki.
"Kita sudah minta Klarifikasi pihak sekolah, dan keterangan pihak sekolah kejadian ini murni kegiatan yang diambil sendiri oleh siswa tersebut tanpa seizin pihak sekolah," ujar Ahyu.
Menurut keterangan Ahyu, di sekolah tersebut sebenarnya sudah mematuhi surat edaran dari dinas pendidikan Riau dalam hal teknis pengumuman kelulusan siswa.
Yakni diumumkan dimalam hari dan dilakukan secara online. Siswa juga tidak dibenarkan datang ke sekolah untuk melibat pengumuman.
"Sekolah tidak ada mengarahkan atau menyetujui aksi coret-coret kelulusan. Jadi itu murni kegiatan yang diambil oleh siswa tersebut," katanya.
Sementara saat disinggung terkait sanksi apa yang akan diberikan kepada siswa yang melakukan kegiatan tidak senonoh tersebut pihaknya menyerahkan kepada pihak sekolah.
Namun sejak kasus ini viral, siswa yang ikut dalam kegiatan tersebut sudah meminta maaf.
"Mereka sudah minta maaf, ini akibat eforia mereka saja dalam merayakan kelulusannya. Itu yang kita sayangkan. Padahal surat dari dinas sudah jelas, bahkan dalan surat itu kita juga meminta orang tua untuk mengawasi anak-anaknya," kata Ahyu.
Viral di Media Sosial
Warganet heboh dengan bentuk gambar coretan di baju seragam para siswa yang tengah merayakan kelulusannya itu.
Ada satu foto siswi yang di rok bagian belakangnya digambar seperti alat kelamin laki-laki.
Pada foto-foto lainnya juga terlibat coretan-coretan vulgar lainnya.
Foto viral tersebut kemudian diketahui oleh Kemendikbud.
Melalui akun Twitternya Itjen Kemendikbud, institusi tersebut akan menelusuri asal sekolah para siswa itu. Selanjutnya, Kemendikbud akan berkoordinasi melalui dinas pendidikan setempat.
"Jika ada informasi nama sekolahnya ya kak, agar kami koordinasikan melalui dinas setempat. Salam," tulis akun Twitter @Itjen_Kemendikbud, Minggu (3/5/2020).
Berdasarkan penelusuran TribunPekanbaru.com, foto dan video itu berawal dari unggahan akun Instagram @hayatunjumainii melalui fitur instastory.
Unggahan itu kemudian viral dan banyak dibagikan di media sosial.
Dari cuitan Twitter Itjen Kemendikbud tersebut sejumlah warganet memberikan informasi terkait foto-foto tersebut.
Diduga para siswa tersebut berasal dari Riau, SMA Kunto Darussalam Kabupaten Rohul.
Banyak warganet yang menayangkan tindakan para siswa tersebut.
Terlebih lagi momen itu terjadi di saat pandemi virus corona.
Bahkan ada yang meminta kelulusan siswa tersebut dibatalkan.
Ada juga warganet yang meminta akan para siswa tersebut diberikan sanksi, tidak hanya sekedar permintaan maaf.
Apalagi di saat pandemi virus corona ini sudah ada aturan yang melarang untuk berkumpul-kumpul.
Saat ini TribunPekanbaru.com tengah mengupayakan konfirmasi pada dinas pendidikan terkait.
Seperti yang diketahui, kelulusan SMA/SMK tahun 2020 ini diumumkan 2 Mei 2020
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, secara resmi menyampaikan pembatalan Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2019/2020.
Peniadaan UN berlaku untuk satuan pendidikan jenjang SMP/sederajat dan SMA/SMK/sederajat di Indonesia dengan mempertimbangkan keamanan dan kesehatan peserta didik di tengah pandemi Covid-19.
Ketetapan ini tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease.
Mendikbud menyebutkan, dalam masa darurat penyebaran Covid-19 syarat penentu kelulusan siswa bisa dengan mengadakan ujian sekolah (US), dengan syarat US tidak mengumpulkan siswa secara fisik atau US bisa dilakukan secara daring.
Jika sekolah tidak siap mengadakan US daring, US dilakukan dalam bentuk portofolio nilai rapor dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, dan/atau bentuk asesmen jarak jauh lainnya.
“Jadinya yang dilaksanakan masing-masing sekolah adalah US, dan US ini ada beberapa opsi yang kita berikan, tapi itu adalah haknya sekolah,” kata Mendikbud dalam konferensi video daring bersama media pada kegiatan Bincang Sore, Selasa (24/3/2020) seperti yang dilansir dari website Kemdikbud.go.id.
Berita Pekanbaru - Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang