Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mantan Nikah dengan Orang Lain, Wanita Ini Menyusup ke Pesta Pernikahannya dan Mengaku Dihamili

Seorang wanita nekat datang ke pernikahan mantan kekasih dan merusak hari bahagia itu. Di depan istri sang mantan kekasih, dia mengaku telah dihamili

Editor: Nurul Qomariah
Shutterstock/MNStudio
Ilustrasi 

Bersama tetangganya, Nyonya dan Nona Dai bersama tetangganya sudah diamankan polisi dan menjalani proses penyelidikan.

Konflik ini berawal dari Tuan Dai yang berdebat sengit dengan tetangganya, diketahui dengan nama keluarga Yang, setelah memainkan mahjong.

Dilansir dari Daily Mail Kamis (30/4/2020), ketegangan memuncak setelah Nyonya dan Nona Dai ikut berdebat dan akhirnya berujung pertikaian dengan keluarga Yang.

"Aku berkata, kamu berusia lebih dari 30 tahun dan belum menikah karena kamu sangat agresif dan jahat. Hanya itu yang aku katakan," tutur Nyonya Yang kepada wartawan.

Rekaman CCTV menunjukkan Nyonya Dai memukul kepala Nyonya Yang sebelum ia membanting tetangganya itu ke lantai.

Polisi setempat langsung dipanggil ke tempat kejadian dan menahan Nyonya dan Nona Dai serta Nyonya Yang.

Nyonya Dai mengatakan dia tidak memukul tetangganya.

"Saya coba membangunkannya tetapi tidak bisa, jadi saya melepasnya," katanya kepada stasiun televisi lokal.

Nyonya dan Nona Dai didesak mengakui serangan mereka, setelah polisi menunjukkan rekaman CCTV.

Namun kedua pihak gagal mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan konflik, dan polisi masih menangani kasus ini.

Berita ini muncul seiring banyaknya perempuan China berusia akhir 20-an dan 30-an yang menderita diskriminasi dan penilaian negatif karena belum menikah.

Daily Mail memberitakan, istilah "wanita sisa" atau juga dikenal sebagai "sheng nv", muncul di China

setelah pemerintah Komunis memerintahkan All-China Women's Federation menggunakan istilah yang merendahkan di beberapa artikel, menyinggung tentang peningkatan jumlah wanita lajang berpendidikan dan profesional di usia 27-30 tahun.

Mereka dianggap "tidak diinginkan".

“Gadis-gadis cantik tidak butuh banyak pendidikan untuk menikah dengan keluarga kaya dan berkuasa."

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved