Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelaksanaan PSBB di Riau

Wawancara Khusus Terkait PSBB di Pelalawan hingga 25 Santri Hasil Contact Tracking Klaster Magetan

Selain dua santri yang harus mendapat perawatan di ruang isolasi, sejumlah keluarga dari kedua santri itu juga dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP

Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Johanes Wowor Tanjung
Wawancara Khusus Terkait PSBB di Pelalawan hingga 25 Santri Hasil Contact Tracking Klaster Magetan. Foto: Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan/Jubir Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Pelalawan Asril M.Kes. 

Informasinya ada warga yang tak kooperatif diminta rapid test, bisa ceritakan?

Sebenarnya memang ini tuga kami untuk mengedukasi.

Tapi juga selama ini mereka mendapat informasi setelah diisolasi 14 hari dan diperiksa lagi.

Mereka juga tidak salah, mungkin pemahaman.

Kita jajaran kesehatan tidak boleh puas diri dan tetap mendorong mereka agar rapid test walaupun dengan energi yang luar biasa supaya mau diperiksa.

Contohnya yang reaktif di Bandar Petalangan, awalnya mereka memang tidak mau. Butuh waktu dua atau tiga hari agar merek mau.

Jadi dengan pendekatan-pendekatan yang melibatkan semu pihak.

Imbauan Anda dalam kasus ini?

Imbauan sudah berulang kali kita sampaikan kepada masyarakat melalui tokoh masyarakat maupun RT dan RW.

Memang rapid test ini bukan berarti memastikan seseorang itu terinfeksi virus corona.

Namun setidaknya kita melihat dari sisi psikologis masyarakat dan melihat gambaran adakah proses terinfeksi dalam tubu seseorang.

Saya tidak pernah memastikan seseorang yang rapid testnya positif swabnya akan positif demikian juga sebaliknya.

Seperti dua santri yang positi corona ini.

Ada yang rapidnya negatif tapi swabnya malah negatif.

Kondisi tenaga medis saat ini seperti apa, ada kendala?

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved