Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

China Ketahuan Coba Retas Data Perawatan & Data Vaksin Virus Corona, FBI Keluarkan Peringatan

China dikabarkan mencuri data perawatan dan vaksin Virus Corona, Covid-19, dilakukan oleh aktor dunia maya yang berafiliasi dengan China.

Editor: Ilham Yafiz
Luis ROBAYO / AFP
Seorang petugas kesehatan menangani sampel darah untuk melakukan tes cepat COVID-19 di Cali, Kolombia, Rabu (13/5/2020) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - China dikabarkan mencuri data perawatan dan vaksin Virus Corona, Covid-19, dilakukan oleh aktor dunia maya yang berafiliasi dengan China.

Hal ini diungkap oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), Rabu (13/5/2020).

Kedua lembaga Amerika Serikat (AS) tersebut mengeluarkan peringatan: peretas China berusaha mencuri data perawatan dan vaksin virus corona baru.

Organisasi yang meneliti virus corona baru berisiko menghadapi "penargetan dan jaringan membahayakan dari Republik Rakyat China".

Mereka memperingatkan, aktor dunia maya yang berafiliasi dengan Pemerintah China dan lainnya sedang berusaha untuk mendapatkan "kekayaan intelektual dan data kesehatan masyarakat yang berharga terkait dengan vaksin, perawatan, dan pengujian dari jaringan dan personel yang berafiliasi dengan penelitian terkait Covid-19".

"Upaya China untuk menargetkan sektor-sektor ini menimbulkan ancaman signifikan terhadap respons negara kita terhadap Covid-19," kata FBI dan CISA dalam pernyataan bersama seperti dilansir Channelnewsasia.com.

Hanya, kedua lembaga itu tidak memberikan bukti atau contoh untuk mendukung tuduhan tersebut.

Yang jelas, peringatan itu menambah bahan bakar untuk perang Washington dengan Beijing terkait wabah virus corona yang bermula dari China dan telah menewaskan sedikitnya 293.000 di seluruh dunia serta lebih dari 83.000 di AS.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump menuduh China menyembunyikan asal-usul virus corona dan tidak bekerjasama dengan AS dan negara-negara lain dalam upaya untuk meneliti serta memerangi penyakit tersebut.

Mengutip Channelnewsasia.com, Ditanya pada Senin (11/5) tentang laporan peretas China menargetkan penelitian vaksin AS, Trump menjawab: "Apa lagi yang baru dengan China? Apa lagi yang baru? Katakan pada saya. Saya tidak senang dengan China".

Baca Juga: Siap produksi jutaan dosis tahun ini, Pfizer uji vaksin corona ke manusia

Peringatan FBI dan CISA pada Rabu (13/5) juga menggarisbawahi, Washington percaya China telah melanjutkan upaya luas untuk memperoleh rahasia komersial dan teknologi AS dengan segala cara, yang mungkin di bawah dorongan Presiden Xi Jinping, untuk menjadikan negaranya pemimpin teknologi dalam dekade ini.

Pada Februari lalu, Departemen Kehakiman AS mendakwa empat personel militer China yang dicurigai meretas basis data lembaga pemeringkat kredit Equifax, berupa data pribadi 145 juta orang Amerika.

Baru-baru ini AS juga mendakwa sejumlah akademisi dengan kejahatan yang berkaitan dengan upaya yang diduga dilakukan, baik oleh warga negara AS maupun China.

Pada Senin (11/5), Departemen Kehakiman mengumumkan penangkapan profesor teknik Universitas Arkansas, Simon Ang Saw-Teong karena menyembunyikan ikatan dengan pemerintah dan universitas-universitas China ketika ia mengerjakan proyek-proyek yang didanai oleh NASA.

Surat dakwaan itu mengatakan, Ang diam-diam merupakan bagian dari Program Thousand Talents yang didukung Presiden Xi, yang Washington sebut digunakan Tiongkok untuk mengumpulkan penelitian dari luar negeri.

Juga pada Senin (11/5), Li Xiaojiang, mantan profesor di Universitas Emory, Atlanta, mengakui penipuan pajak dalam sebuah kasus yang berfokus pada pendapatan tersembunyi dari China, juga sebagai peserta dalam Program Thousand Talents.

Beijing telah berulang kali membantah tuduhan AS.

"Kami memimpin dunia dalam pengobatan dan penelitian vaksin Covid-19. Adalah tidak bermoral untuk menargetkan China dengan rumor dan fitnah tanpa ada bukti," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Senin (11/5), seperti dikutip Channelnewsasia.com.

( Tribunpekanbaru.com )

Artikel ini sebelumnya tayang di Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved