Virus Corona di Indonesia
Luhut Binsar Pandjaitan : Kita Khusyuklah Mendoakan Bangsa, Gaya Hidup Kita Menuju New Normal
Gaya hidup kita (menghadapi new normal, red) mungkin di Pulau Jawa, Sulawesi, dan lainnya, nggak ada lagi cipika-cipiki, nggak ada lagi itu.
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Semua rakyat Indonesia pastinya ingin wabah virus corona segera berlalu, walau ada saja sebagian yang menganggap remeh dan tidak disiplin.
Sebagian masyarakat sudah berusaha keras untuk tetap di rumah dan rela kehilangan pekerjaan karena wabah vorus corona, namun sebagian yang lain ogah-ogahan mematuhi imbauan pemerintah.
Atas kondisi ini tentunya ketegasan pemerintah diharapkan, karena tanpa ketegasan pemerintah disiplin sebagian masyarakat tidak akan berguna karena ada sebagian yang tidak disiplin.
Masyarakat ingin kembali hidup normal walau harus mematuhi protokol kesehatan untuk menghidari diri dari terinfeksi virus corona.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan statement terkait rencana Indonesia yang akan menghadapi gaya hidup normal baru atau 'the new normal'.
Pernyataan Luhut disampaikan dalam bincang RRI yang disiarkan live pada Jumat (15/5/2020) malam.
"Gaya hidup kita (menghadapi new normal, red) mungkin di Pulau Jawa, Sulawesi, dan lainnya, nggak ada lagi cipika-cipiki, nggak ada lagi itu. Mungkin itu yang jadi faktor penyebaran, jadi kita akan hidup dengan itu," ucap Luhut.
Menko Luhut sempat menyinggung beberapa pihak yang masih meragukan kinerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ia mendengar ada beberapa orang yang tidak sependapat dengan WHO termasuk anjuran tidak bersentuhan, jaga jarak, pakai masker, dan lainnya.
"Mungkin ada orang yang tidak setuju apa yang dibilang WHO. Kalau memang benar adanya begitu kita mau ngapain? kita mau marah?" lugasnya.
Luhut juga menyampaikan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap semangat menjalani masa pandemi Covid-19, utamanya di bulan Ramadan ini.
Purnawirawan Jenderal TNI Bintang Empat ini menyampaikan hanya kedisiplinan yang saat ini bisa menyelamatkan bangsa dari penyebaran virus corona.
"New normal ini Ramadan kan sudah mau selesai, kita khusyuklah mendoakan bangsa. Ayo kita disiplin bekerjasama gotong royong untuk membuat Indonesia lebih baik lagi," tukasnya.
Jokowi : Sektor Usaha akan Dibuka
Presiden RI Jokowi Widodo atau Jokowi mengisyaratkan akan membuka tempat usaha secara berangsur-angsur, namun belum menyebut akan mepersilahkan tempat ibadah untuk dibuka.
Baik itu tempat ibadah Kristen, Hindu, maupun Budha, dan masjid yang digunakan oleh umat Islam untuk sholat Jumat dan sholat berjamaah.
Tentunya tempat ibadah itu tempat berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa agar wabah virus corona segera berlalu.
Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk menghentikan infeksi virus corona dan umat beragama mengiringi dengan doa dan usaha pula.
Belum afdol kiranya apabila berdoa itu bukan di tempat ibadah.
Dilansir dari Tribunnews.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah akan melihat data perkembangan penyebaran Covid-19 sebelum mengeluarkan kebijakan lebih lanjut.
Namun yang pasti menurut Presiden protokol kesehatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak akan dicabut.
Pasalnya menurut Presiden berdasarkan laporan WHO, virus Corona tidak akan hilang.
Oleh karenanya ke depan akan ada tatanan hidup baru.
Masyarakat nantinya harus menyesuaikan diri dan berkompromi dengan virus tersebut.
"Kita harus memiliki sebuah tatanan kehidupan baru. Untuk bisa berdampingan dengan covid.
Artinya, kehidupan masyarakat berjalan.
Sekali lagi kehidupan masyarakat berjalan, tapi kita juga harus bisa menghindarkan diri dari covid dengan cara tadi, cuci tangan setelah beraktivitas, jaga jarak yang aman, dan pakai masker," katanya.
Di tengah penyebaran Covid-19, menurut presiden masyarakat harus tetap produktif.
Dalam tahapan masyarakat produktif dan aman dari Covid, nantinya sektor usaha akan kembali beroperasi, salah satunya restoran.
"Ya tentu saja, nanti setelah diputuskan, sektor-sektor usaha yang tutup berangsur-angsur bisa buka kembali.
Tentu dengan cara-cara yang aman dari Covid.
Agar tidak menimbulkan meledaknya wabah. saya ambil contoh, misalnya restoran bisa mulai buka tapi isinya mungkin hanya 50 persen.
jarak antar-kursi diperlonggar.
jarak antar-meja diperlonggar," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ditanya Soal 'New Normal', Luhut: Nggak Ada Lagi Itu Cipika-cipiki
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/menko-bidang-kemaritiman-dan-investasi.jpg)