Video Berita
Video: Pakai Topi Caping, Kapolda Riau Tanam Bibit Tanaman Palawija Ditengah Covid-19
Bersama-sama Bhabinkamtibmas Pionir dan Bhabinsa, memanfaatkan 13 hektare tanah yang ada di sini untuk menggerakkan ekonomi, menjaga ketahanan pangan
Penulis: Rizky Armanda | Editor: aidil wardi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Hadirnya wabah Corona atau Covid-19 di Indonesia, termasuk di Provinsi Riau, sudah memberikan dampak besar terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Termasuk salah satunya dalam bidang ketahanan pangan. Apalagi daerah yang menggantungkan kebutuhan dari daerah lain. Tentu akan merasakan dampak lebih besar lagi.
Untuk itu, jajaran Polda Riau melalui Gerakan Bakti Sosial Polri Peduli Covid-19, menginisiasi program bertani dan bercocok tanam mandiri.
Kegiatan dilaksanakan di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Karena ditengah situasi yang serba sulit saat ini, maka pertanian menjadi hal yang utama untuk bisa dikembangkan.
Terlebih pandemi Covid-19 ini, belum bisa diprediksi kapan akan berakhirnya.
"Ditengah kondisi sulit, pertanian jadi hal yang utama. Dan itu menjadi jawaban bagi kita semua, untuk kita melihat, bagaimana kita akan mengembangkan pertanian ke depan," kata Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, saat menghadiri sekaligus memimpin kegiatan di Kabupaten Pelalawan, Jumat (15/5/2020).
Lanjut Jenderal bintang dua ini, tanaman palawija dan sayuran, menjadi alternatif yang cocok untuk dikembangkan saat ini.
Meski pun butuh waktu 2 sampai 3 bulan untuk panen, namun hasilnya sangat menjanjikan. Khususnya dalam memenuhi kebutuhan dapur jika Covid-19 tak kunjung berakhir.
Dia pun mempersilakan seluruh masyarakat, khususnya yang terdampak dan mengalami kesulitan ekonomi akibat wabah Covid-19, untuk bergabung menjadi kelompok tani.
Karena Agung ingin, imbas ekonomi akibat Covid-19 ini bisa tertangani dengan cepat.
"Masyarakat yang kehilangan pekerjaan, kita harapkan bisa ikut bergabung di sini menjadi kelompok tani. Kemudian, bersama-sama Bhabinkamtibmas Pionir dan Bhabinsa, memanfaatkan 13 hektare tanah yang ada di sini untuk menggerakkan ekonomi, menjaga ketahanan pangan kita," urainya.
"Tidak hanya menanam saja, kedepannya saya ingin menyaksikan panennya. Ingin melihat apa yang diusahakan bersama-sama ini berhasil," sambung Agung lagi.
Dia memaparkan, masyarakat hanya tinggal mengelola lahan saja. Karena benih atau bibit, alat bertani dan pupuk sudah disediakan semua.
Selama bertani, masyarakat juga akan didampingi oleh tenaga ahli untuk penyuluhan. Polda Riau juga menempatkan personel Bhabinkamtibmas di sana.
Bagi kelompok tani yang suka perikanan, di sana juga sudah disediakan beberapa kolam dan bantuan bibit ikan.