Video Berita
VIDEO: PSBB Dilaksanakan di 6 Kabupaten dan Kota di Riau, Kapolda Sebut 3 Hal Ini Jadi Fokus Utama
6 Kabupaten dan Kota di Bumi Lancang Kuning yang melaksanakan PSBB diantaranya Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis
Penulis: Rizky Armanda | Editor: aidil wardi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menerangkan, jajarannya sudah menggelar konsolidasi terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di 6 Kabupaten dan Kota.
Konsolidasi ini katanya, dilakukan untuk menyamakan persepsi dalam penegakan aturan PSBB, agar berjalan dengan baik.
Adapun 6 Kabupaten dan Kota di Bumi Lancang Kuning yang melaksanakan PSBB diantaranya Kota Pekanbaru, yang memang sudah lebih dulu menerapkan.
Lalu ada Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, dan Kota Dumai.
Disebutkan Irjen Agung, untuk pelaksanaan PSBB yang baik, maka ada 3 hal yang menjadi fokus utama.
Pertama, tentunya upaya untuk memutus penularan Covid-19 itu sendiri dengan sejumlah langkah konkrit.
Salah satunya penyemprotan disinfektan yang sudah dilaksanakan serentak pada Minggu (17/5/2020) ini, serta diikuti langkah-langkah yang lain.
"Termasuk menerapkan physical distancing yang benar, mematuhi protokol kesehatan, harus dilakukan menyeluruh. Di Kampar sudah mulai, masuk ke Kampar wajib memakai masker, ini langkah awal tentunya," kata Agung, Minggu siang.
• Video: Bagaimana Ciri-ciri Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Lanjut dia, hal kedua adalah, intervensi kesehatan yang dilakukan tim terkait kepada para korban atau pasien yang menderita atau terpapar Covid-19.
Baik itu yang positif berdasarkan hasil swab test, berstatus isolasi atau dalam pengawasan, serta ODP.
"Ini penting, karena kalau intervensi kesehatannya ini juga lemah, akan memunculkan hal-hal yang baru. Setidaknya akan memunculkan akibat yang fatal. Seperti 6 korban meninggal positif di Pekanbaru," terangnya.
Intervensi kesehatan di sini maksud Agung, yaitu bagaimana bisa menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD), obat-obatan dan perlengkapan lainnya agar pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan, bisa segera sembuh.
Hal ketiga yang tak kalah penting menurut Agung, yaitu menangani dampak sosial yang terjadi di masyarakat.
"Kita juga sudah lakukan upaya supaya masyarakat yang terdampak, bisa mendadat bantuan jaring pengamanan sosial," ucapnya.
"Baik yang sudah terdata oleh dinas terkait setempat, maupun masyarakat mendadak terdampak karena kehilangan pekerjaan," sambung dia.