AK 47 dab SS1 V1 Rampasan KKB Papua Ternyata Punya Kemampuan Mumpuni, Simak Spesifikasinya
Senapan serbu AK 47 dan senapan serbu SS1 V1 yang dirampas oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua dari pos polisi Paniai
TRIBUNPEKANBARU.COM - Senapan serbu AK 47 dan senapan serbu SS1 V1 yang dirampas oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua dari pos polisi Paniai ternyata punya kemampuan mumpuni.
Simak ulasan AK 47 dan SS1 V1 yang biasa digunakan TNI dan Polri.
KKB Papua melakukan serangan brutal ke pos polisi di Paniai pada Jumat (15/5/2020) malam lalu.
Dalam penyerangan tersebut, anggota Polri Briptu Kristian terluka karena dikeroyok para pelaku.
Para anggota KKB Papua itu juga merampas 3 pucuk senjata yakni 1 Pucuk Senjata Api jenis AK 47, 2 Pucuk Senjata Api Jenis SS 1 V1.
Seperti apa spesifikasi senjata yang dirampas oleh KKB Papua dari pos polisi Paniai? berikut ulasannya :
1. AK-47
AK-47 merupakan senapan serbu yang lahir dari tangan mantan komandan perang Mikhail Timofeyevich Kalashnikov.
Dikenal dengan nama AK-47, senjata ini memiliki desain yang simpel dan akhirnya banyak digunakan sipil maupun militer di belahan dunia.
Senjata ini dinamakan "AK-47" yang merupakan akronim dari "Avtomat Kalashnikova".
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Berusia Lebih dari 70 Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Senapan AK-47'.
Nama ini merujuk pada Kalashnikov, yang merupakan desainer senjata api itu.
Sedangkan 47 merujuk tahun 1947, saat kantor teknis di Kovrov, sebuah kota di sebelah timur Moskow, menyelesaikan prototipe senjata ini.
Senapan ini mempunyai ukuran kecil dengan jangkauan yang pendek.
Peluru yang digunakan adalah kaliber 7,62 x 39 mm.
Banyak anggapan bahwa senapan ini hampir mirip dengan senapan StG44 buatan Jerman. Namun, Kalashnikov menampiknya.
Karena mudah diproduksi, banyak negara yang mengembangkan senjata AK-47 setelah mendapatkan lisensi pembuatan.
AK-48 menjadi dasar berbagai senjata derivatif seperti Finlandia Rk 62, Galil Israel, dan Cina Norinco Tipe 86S.
Pada periode 1970-an, keluarga senjata AK-47 tetap digunakan militer secara luas dengan negara-negara lain.
Karena senjata itu mudah dipelajari, dioperasikan, dan diperbaiki, AK-47 dianggap alat yang efektif untuk tentara non-profesional dan kelompok milisi.
Selain militer profesional, AK-47 telah dimanfaatkan oleh berbagai kelompok perlawanan dan revolusioner termasuk Viet Cong, milisi Sandinista di Nikaragua, dan kelompok Taliban di Afghanistan.
AK-47 juga telah dimanfaatkan oleh organisasi kejahatan dan teroris.
Senjata Kalashnikov memang simpel. Beratnya pada awal sekitar 4,3 kilogram.
Namun, kini dibuat versi dengan berat hanya 3,6 kilogram.
Itu sebabnya banyak anak-anak anggota kelompok bersenjata dengan enteng menyandang AK-47.
Harga AK-47 juga relatif murah dan bisa diperoleh di pasar gelap.
Senapan AK-47 dikenal luas karena biaya produksinya yang rendah dan kemampuannya di kondisi ekstrem.
2. SS1 V1
Melansir dari laman resmi PT Pindad, SS1 V1 merupakan senapan serbu pertama yang diadopsi langsung dari FN FNC.
Senapan ini memiliki berat kosong 4.02 kg dan berat isi 4.38 kg.
Dengan munisi 5.56 x 45 mm standar NATO dan panjang laras 449 mm, SS-1 V1 dapat menembak dengan sangat akurat sampai dengan jarak 400 meter.
Mobilitas dalam penggunaan SS1 dapat semakin mudah dengan popor yang dapat dilipat.
Spesifikasi lengkap :
- Length : Butt extended : 997 mm Butt folded : 753 mm
- Barrel : Length : 449 mm Rifling : 6 grooves, RH 177.8 mm(7") twist
- Weight : With empty magazine : 4.06 kg With full magazine (30 rounds) : 4.42 kg
- Effective range : 400 m
- Sight, : Rear sight : "O" type and 2 positions : - Mark 250 for range (0-300) m - Mark 400 for range (300-450) m
- Foresight : Protected post Telescope sight (optional) : Yes
- Rate of Fire : Cyclic : 720 - 760 rpm Effective automatic fire : 120 - 200 rpm Effective single shot : 60 rpm
- Ammunition : - Ordinary ball cartridge MU5-Tj or SS 109 - Blank cartridge MU5-H - Cartridge for grenade launching
Strategi Polri Bujuk KKB Papua agar menyerah
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memiliki strategi khusus agar KKB Papua penyerang pos polisi di Paniai menyerah.
Paulus Waterpauw mengatakan akan melibatkan para pemangku kepentingan untuk membujuk para pelaku penyerangan agar menyerah.
"Sekarang para tokoh-tokoh (adat, pemuda dan agama) melakukan pendekatan untuk mengembalikan tiga pucuk senjata yang diambil dari Pospol 99 pengamanan tambang" kata Paulus, Minggu (17/5/2020), dilansir dari Antara.
Ia mengatakan kasus itu sedang diselidiki apa motif di balik penyerangan dan perampasan tiga pucuk senjata api di Pospol 99.
"Kami sedang selidki apakah ada kesengajaan atau niat ataukah hal yang mendadak yang mereka lakukan, kami sedang teliti.
Saya dan Pangdam XVII/Cenderawasih seharusnya hari ini rencana ke TKP, tapi kami batalkan karena alasan" katanya didampingi Kabid Humas Polda Papua Kombespol AM Kamal.
Jenderal polisi bintang dua itu mengaku telah mengatur rencana pada Senin (18/05) pagi akan ke Pospol 99 di Paniai guna mengecek seperti apa kejadian tersebut.
"Karena informasinya kan, ada empat anggota yang melakukan pengamanan di situ.
Tiga orang ikuti rapat dan tinggal seorang yang di pos. Apakah seorang ini yang menjadi korban ini, dia ada masalah dengan warga sekitar, kita akan lihat perkembangannya seperti apa" lanjut Paulus Waterpauw.
Terkait kasus ini, mantan Kapolda Papua Barat dan Sumut itu mengatakan jajaran Polres Nabire dan Paniai telah merespon cepat untuk menangani kasus tersebut.
"Tim dari Polres Nabire dan juga Paniai sudah melakukan upaya cepat, sinergi dengan para pihak yang ada di wilayah Meepago.
Kita mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat, adat dan agama serta pemuda untuk membantu dan sampaikan kepada mereka agar kembalikan senjata yang diambil" katanya.
"Jika tidak (dikembalikan), maka itu adalah upaya kami untuk mengambil tindakan tegas kepada para kelompok yang ambil" sambungnya.
Sementara itu, kondisi Briptu Kristian kini telah mendapatkan perawatan medis.
"Untuk korban, anggota kita sudah dievakuasi ke Nabire sejak kemarin dan sudah mendapatkan perawatan intensif.
Laporan Kapolres Nabire, keadaanya sudah cukup stabil dan butuh tambahan darah sebanyak empat liter dan sudah dipenuhi, semoga cepat pulih" katanya.
Identitas pelaku sudah didapat
Sebelumnya, pihak kepolisian juga telah mengantongi identitas pelaku.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Sabtu (16/5/2020).
”Anggota di lapangan telah mengantongi indentitas salah satu pelaku penganiayaan dan perampasan senjata api inventaris Pospol,” ujar Kamal, dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penyerangan Pospol di Paniai Papua'
Untuk itu, lanjut Kamal, pihaknya meminta para pelaku menyerahkan diri serta mengembalikan senjata yang dirampas.
”Kami meminta kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri dan mengembalikan senjata inventaris milik Pospol 99 Polres Paniai.
Kami juga meminta bantuan kepada para tokoh untuk dapat membantu melakukan pendekatan terhadap para pelaku,” terang Kamal.
Mengenai kronologi kejadian, kata Kamal, saat terjadi penyerangan, anggota yang tinggal di pos hanya satu orang.
“Sebelum kejadian, tiga personel anggota Pospol 99 atas nama Briptu Irvan, Bripda Ganda, Bripda Aldi sedang melaksanakan kegiatan tatap muka bersama masyarakat bertempat di salah satu rumah warga masyarakat, sehingga pada saat itu anggota yang menjaga kantor Pospol 99 adalah Briptu Kristian Paliling,” ungkapnya.
Sekelompok orang kemudian mendatangi Pos Polisi dan melakukan penyerangan serta perampasan senjata.
“Pada saat Briptu Cristian Paliling sedang berada di Pospol 99 tiba-tiba datang sejumlah masyarakat dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban serta merampas Senjata Api inventaris Pospol 99 tersebut,” papar Kamal.
Briptu Kristian tak berdaya dikeroyok para pelaku.
“Atas kejadian tersebut korban mengalami luka-luka dan para pelaku membawa kabur Senjata Api inventaris milik Pospol 99,”kata Kamal.
Menurut Kamal, pasca kejadian, tepatnya hari jni Kapolres Paniai AKBP A. Wakhid P. Utomo langsung meninjau ke TKP untuk dilakukan penyelidikan awal dan mengevakuasi korban.
“Dari hasil penyelidikan, didapati bahwa Senjata Api yang dirampas berjumlah 3 Pucuk. Sedangkan korban Briptu Kristian telah di terbangkan ke Nabire menggunakan Helly untuk mendapatkan pertolongan medis di RSUD Nabire,” jelasnya.
Briptu Kristian Paliling tiba di langsung di evakuai ke Nabire dengan menggunakan pesawat Helly PK - USS9. “Korban kini sedang dirawat RSUD Nabire,” tutur Kamal.
Barang inventaris Pospol 99 yang dirampas para pelaku pelaku, 1 Pucuk Senjata Api jenis AK 47, 2 Pucuk Senjata Api Jenis SS 1 V1.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta
Editor: Iksan Fauzi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/senapan-serbu-ak-47.jpg)