Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mutiara Ramadhan

Ratap Tangis Masjid Sebab Corona Saat Ramadhan, Kisah Realita dari Tanah Suci Madinah Al Munawwarah

Tak seperti biasanya, sholat jumat yang berlangsung di Masjid Nabawi, masjid Madinah saat itu sepi jama’ah, karena secara resmi masjid ditutup

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri

Ia disebut-sebut tengah menahan tangis.

Muadzin di Kuwait ini tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya ketika melantunkan bagian terakhir adzan yang ditambahi anjuran untuk melaksanakan sholat di rumah masing-masing.

Dua kisah nyata dia atas, yaitu fakta imam masjid Nabawi dan realita muezzin Kuwait menjadi bukti keimanan dan ketaqwaan mereka.

Mereka kehilangan jama’ah, masjid juga kehilangan umat.

Kondisi ini Allah ceritakan dalam al-Qur’an surah at-Taubah ayat 18: “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Dikuatkan dengan hadis Nabi saw: “Jika engkau melihat seorang hamba yang selalu mengunjungi masjid maka persaksikanlah keimanannya”. (HR. Tirmizi dan Ibnu Majah).

Hadist ini di dukung oleh hadist lainya riwayat Bukhari dan Muslim: “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy)-Nya pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya. (di antaranya): Seorang hamba yang hatinya selalu terikat dengan masjid”.

Perumpamaan umat Islam dengan masjid ibarat ikan dengan air. Ikan sangat menikmati hidupnya di air.

Bahkan begitu ikan dikeluarkan dari air, langsung klepek-klepek kemudian mati.

Orang mukmin hidupnya akan menjadi damai dan tenang saat berada di masjid.

Perumpmaan orang munafiq di masjid sama seperti burung dalam sangkar. Burung berada di sangkar emas sekalipun, tak pernah betah, hatinya bakal gelisah merasa terkungkung, pengennya cepat-cepat keluar, dan begitu keluar, merdekaaaaaaaa! terbang tinggi-tinggi, pergi entah kemana, begitulah orang munafiq.

Jika kita merasa betah saat berada di dalam masjid, Insyaallah kita tergolong orang mukmin.

Tapi sebaliknya manakala kita gelisah ingin cepat-cepat beranjak dari rumah Allah, kemungkinan aura munafiq melekat di hati kita.

Na'udzubillah.

Memakmurkan masjid dengan cara kita menegakkan sholat berjama’ah, berzikir, mengaji di dalamnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved