Suku Pedalaman Riau Ini Punya 133 Ramuan Tradisonal, Tak Disangka Ternyata Mampu Obati Vius Corona
133 jenis ramuan yang bisa diolah warga Suku Talang Mamak, salah satu manfaat ramuan itu adalah melawan penyakit virus corona atau covid-19
TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Virus corona yang menjangkiti dunia saat ini, belum ditemukan penawarnya terutama vaksin untuk menangkal virus ini.
Namun ada beberapa pihak yang percaya suatu obat bisa menyembuhkan seseorang dari virus corona atau covid-19.
Seperti obat dari Suku Talang Mamak Riau ini, dipercaya menjadi salah satu obat untuk virus corona.
Berikut artikelnya.
==
Setiap suku memiliki obat tradisional yang merupakan ramuan tradisional yang sudah dipercaya secara turun temurun bisa mengobali berbagai penyakit.
Ramuan tradisional itu bisa mengobati penyakit mematikan dan juga bisa mengobati penyakit biasa.
Apalagi ramuan tersebut sudah banyak digunakan di kalangan medis dan dunia kesehatan.
Hanya saja, ramuan tradisional tidak diramu secara kimiawi, melainkan secara manual.
Satu di antara suku yang memiliki ramuan tradisional yang sudah percaya turun temurun adalah Suku Talang Mamak di Riau.
Suku Talang Mamak merupakan suku asli yang mendiami sejumlah hutan adat yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Selama peradabannya, suku Talang Mamak terbiasa memanfaatkan hasil hutan, baik hewan maupun tumbuhannya.
Salah satunya adalah memanfaatkan tanaman dari hutan menjadi ramuan tradisional khas suku Talang Mamak.
Setidaknya ada 133 jenis ramuan yang bisa diolah warga Suku Talang Mamak.
Manfaatnya ramuan itu untuk mengobati bermacam-macam penyakit, menurut Ketua Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) Inhu, Gilung salah satu manfaat ramuan itu adalah melawan penyakit tiga bangsa atau penyakit Covid-19.
Tribunpekanbaru.com mewawancari Gilung untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat ramuan tradisional khas Talang Mamak.
Menurut Gilung ramuan tradisional ini sudah ada sejak dulu dan sudah terbiasa dikonsumsi oleh warga Talang Mamak.
Namun tidak banyak orang suku Talang Mamak yang memiliki kemampuan mengolah tanaman-tanaman dari hutan adat menjadi ramuan tradisional.
 
Begitu juga jumlah hutan adat yang semakin berkurang, sehingga tanaman-tanaman itu sulit untuk ditemui.
"Untuk mencari tanaman untuk dibuat ramuan kita akan ke Kecamatan Rakit Kulim tepatnya di Desa Talang Sungai Limau dan Durian Cacar, karena dua desa itu yang ada hutan adatnya lagi," kata Gilung.
Terdapat 33 jenis tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat ramuan tradisional, yaitu akar kunyit-kunyit, limau kunci, kayu limpahong jantan, sebarumbun, kalang purut, kaduduk akar, akar gitan, gaharu, urat madang samut, urat kala katai, akar sembalait darah, urat rumput kawat, urat patala gumi, urat kayu kancil, kayu liri, kadudung tabu batang, urat akar kebasau, benalu hinggap di jaring atau jengkol, banalu hinggap dikaduduk, akar tambuayan, rotan bini, rotan karis, rumput kalawat, urat bantiwa, urat limau hantimun, akar lundang, akar mantauali, urat sicirik, urat simambu, urat hampadu gumi, urat pinang, dan terakhir kaduduk.
Menurut Gilung, ramuan tradisional tersebut digunakan untuk melawan berbagai penyakit, diantaranya sakit pinggang, sesak napas, lumpuh, sakit kepala, sakit perut nanah darah, sakit perut mencret, bengkak dalam perut, sakit dalam tulang, batuk biasa, batuk darah, hingga menetralisir racun dalam tubuh.
Ramuan tradisional tersebut juga dipercaya bisa mencegah infeksi Covid-19 atau bagi suku Talang Mamak disebut penyakit tiga bangsa.
Gilung menerangkan cara pengolahan tanaman-tanaman tersebut.
 
Pertama tanaman-tanaman yang dibutuhkan di ambil dari hutan, kemudian dibersihkan, lalu dikeringkan.
Selanjutnya tanaman tersebut direbus, "Kalau kita mau menggunakan untuk diminum, direbus pakai air satu gelas aja. Kalau untuk digunakan cuci tangan atau untuk dikompres, airnya direbus juga tapi bahannya dipisah," kata Gilung.
Ramuan yang dipakai untuk cuci tangan atau untuk dikompres bisa kembali di keringkan dan bisa disimpan kembali sertalah digunakan.
Tidak ada aturan khusus terkait pemanfaatan ramuan itu, namun menurut Gilung khasiatnya akan lebih terasa bila digunakan secara rutin.
"Kalau untuk diminum sebelum kita makan apa-apa, atau setiap bangun tidur pagi hari langsung minum," ujar Gilung.
Gilung mengungkapkan ramuan tradisional itu sudah menjaga kesehatan warga Talang Mamak sejak dulu.
Ia memberikan bukti seorang warga Talang Mamak yang berusia 61 tahun saat ini namun tidak pernah berobat ke rumah sakit.
"Sampai sekarang beliau masih sehat serta tenaganya masih kuat untuk mengarit karet karena beliau terus meminum obat ramuan ini," katanya. Ia sering meminta dibuatkan ramuan kepada orangtua tersebut.
Catatan: Ramuan ini merupakan ramuan tradisional turun-temurun dan hanya dipercaya oleh masyarakat setempat untuk obat berbagai penyakit yang mereka alami, namun ramuan ini belum mendapat lisensi dari pihak berwenang sebagai obat Covid-19.
Ramuan Tradisional - Tribunpekanbaru.com / Bynton Simanungkalit.

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											