Data Pemilih Indonesia Dijual di Situs Forum Hacker, DPT Bocor? Ini Kata Pemerintah dan KPU

Data Pemilih Tetap atau DPT Pemilu 2014 diduga bocor hingga diperjual belikan di forum hacker dan persoalan ini menjadi pembicaraan di media sosial

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
BBC
Data Pemilih Indonesia Dijual di Situs Forum Hacker, DPT Bocor? Ini Kata Pemerintah dan KPU. Foto Ilustrasi hacker. 

Menurut akun @underthebreach, peretas mengambil data dari situs Komisi Pemilihan Umum ( KPU) pada tahun 2013. Data DPT 2014 yang dimiliki sang hacker disebut berbentuk file berformat PDF.

Data itu berisi sejumlah informasi, seperti nama lengkap, nomor kartu keluarga, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tempat dan tanggal lahir, alamat rumah, serta beberapa data pribadi lainnya.

Sebelumnya, akun @underthebreach juga sempat mengungkap kasus kebocoran data 91 juta pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu.

Data yang bocor tersebut berupa nama akun, alamat e-mail, tanggal lahir, waktu login terakhir, nomor telepon, dan beberapa data pribadi lainnya

Menanggapi kebocoran itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Viryan Aziz mengataman temuan kebocoran 2,3 juta data pemilih itu hanya klaim yang bersangkutan. Pihaknya bersama dengan pihak-pihak terkait berupaya menelusuri informasi tersebut.

"Jumlah DPT Pilpres 2014 tidak sampai 200 juta, melainkan 190 juta," tutur Viryan, Jumat (22/5/2020).

Dia mengungkapkan data yang ditampilkan akun itu adalah soft file Data Pemilih Tetap pada Pemilu 2014 dalam format pdf.

Soft file itu telah dikeluarkan kepada publik dan bisa diakses secara terbuka sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan.

Sifat keterbukaan itulah yang membuat DPT saat Pilpres 2014 bisa diunduh (download) per TPS. Namun, data tersebut tidak seluruhnya dibuka.

"Untuk memenuhi kebutuhan publik (data,-red) bersifat terbuka," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemerintah Koordinasi dengan KPU untuk Investigasi Kebocoran Data Pemilih

ELSAM: Data DPT Dijual Bebas

Deputi Direktur Riset ELSAM Wahyudi Djafar melalui rilisnya kepada Tribunpekanbaru.com menyebutkan, melalui akun Twitter underthebreach, sebuah akun pemantauan dan pencegahan kebocoran data asal Israel, menyebutkan adanya penjualan 2 juta data pemilih dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia di sebuah situs forum hacker.

Tidak hanya 2 juta, penjual meyakinkan ia memiliki 200 juta data penduduk yang terdiri dari nama lengkap, alamat, nomor identitas, tanggal lahir, umur, status kewarganegaraan, dan jenis kelamin.

Meskipun perwakilan dari KPU menyebutkan bahwa data pemilih Pemilu 2014 tersebut masuk dalam kategori data terbuka menurut hukum Indonesia, tetapi justru sangat besar risiko dan potensi penyalahgunaannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved