Tak Terdengar Lagi Suara Tembakan, 2000 Tahanan Taliban akan Dibebaskan, Afganistan Rencanakan Ini
Suasana hening. Tak terdengar suara tembakan. Ternyata ada 100 tahanan yang dilepas secara bertahap. Jumlahnya nanti mencapai 2000 an tahanan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Secara bertahap Afganistasn akan melepaskan tahanan Taliban. Setiap hari direncanakan akan ada 100 tahanan yang akan dilepaskan.
Hal tersebut dilakukan Afganistan sebagai respon atas gencatan senjata yang dilakukan sejak Idul Fitri ini.
Bahkan Afganistan siap membuka perundingan perdamaian dengan Taliban untuk mengakhiri konflik yang sudah terjadi 19 tahun lamanya.
Sebagai respon awal, Afganistan sudah melaspakn ratusan tahanan Taliba. Itu akan dilakukan terus hingga mencapai 2000 tahanan.
Sembari pelepasan tahanan, Afganistan siap membuka perundingan perdamaian dengan Taliban.
Terhentinya baku tembak untuk sementara, momen kedua dalam konflik berusia belasan tahun tersebut, berlangsung selama tiga hari terhitung sejak Minggu (24/5/2020).
Pemerintahan Presiden Ashraf Ghani tak hanya menyambut gencatan senjata Idul Fitri itu dengan mengumumkan rencana melepaskan 2.000 tahanan Taliban.
Ghani juga menyatakan, jajarannya siap menggelar perundingan damai dengan kelompok itu, yang bisa menjadi kunci penting mengakhiri konflik.
"Pemerintah Afghanistan mengumumkan hari ini melepaskan 100 tawanan dari Penjara Bagram," jelas juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Javod Faisal.
Dia menerangkan, pelepasan tawanan itu untuk membantu "proses perdamaian", dan akan terus melanjutkannya hingga 2.000 tahanan dilepaskan.
Dilansir AFP Senin (25/5/2020), Faisal menyatakan bahwa pemerintah berencana untuk membebaskan sedikitnya 100 tahanan setiap hari.
"Kami harap cara ini akan mengantarkan kepada perdamaian, yang jelas layak didapatkan oleh rakyat Afghanistan," papar Faisal.
Di kota Kunduz, di mana kelompok pemberontak itu menyerang beberapa hari lalu, ketenangan terjadi dengan warga merayakan Lebaran.
"Baru dua hari lalu kepanikan terjadi di kota ini. Namun sekarang, warga keluar seolah tak terjadi perang dan merayakan Idul Fitri," kata Atiqullah, seorang pedagang.
"Gestur niat baik"
Ketenangan dan kehidupan normal juga terjadi di Provinsi Uruzgan, di mana hampir setiap hari selalu terdengar baku tembak.
"Namun sejak gencatan senjata diumumkan, tidak ada suara tembakan yang terdengar," ujar Haji Lal Agha, Kepala Polisi Provinsi Uruzgan.
Laporan terjadinya pertempuran juga tak terjadi di Kandahar, yang pernah menjadi basis Taliban, maupun Provinsi Khost di tenggara.
Namun bom yang dipasang di tepi jalan dilaporkan meledak, dan menewaskan tiga anak serta ibunya ketika mereka melintas dengan mobil di Kandahar.
Kemudian di Provinsi Badakshan, Taliban mengklaim mereka terpaksa membalas serangan dari pasukan pemerintah, dengan tiga polisi tewas.
Juru bicara kementerian dalam negeri Tareq Anan menjelaskan, secara umum tidak ada insiden besar, hanya terdapat letupan kecil.
Anan namun mengatakan, saat ini mereka tengah menginvestigasi serangan mortar sehari sebelumnya di Laghman, yang membunuh lima warga sipil.
Kekerasan meningkat sejak kelompok pemberontak meneken kesepakatan penarikan pasukan dengan AS, di mana penarikan itu bakal terjadi tahun depan.
Kesepakatan itu juga memberi panggung bagi perundingan intra-Afghanistan, di mana Kabul harus melepaskan 5.000 tahanan, dengan milisi melepaskan 1.000 pasukan pemerintah.
Sebelum pengumuman Minggu sebagai bentuk "gestur niat baik", Kabul sudah melepaskan 1.000 tawanan, pemberontak membebaskan 300 tentara.
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen di Twitter berujar, pemerintah harus melepaskan 5.000 tahanan sebagai persetujuan penawaran dengan AS.
"Proses ini harus segera diselesaikan untuk menghapus kerikil dalam rangka melanjutkan negosiasi intra-Afghanistan," jelas Shaheen.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyambut langkah itu. Namun, dia menegaskan tawanan yang dibebaskan tak boleh kembali ke medan perang.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Hari Kedua Gencatan Senjata Idul Fitri, Afghanistan Bebaskan 100 Tahanan Taliban