Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

BERIKUT Jejak Sejarah Soekarno di Parapat: Kirim Surat Rahasia Lewat Tulang Paha Ayam dan Sayur

Keberadaan Bung Karno di pengasingan ini diceritakan oleh Mangasi Sinaga (52), saat ditemui Tribun Medan, Sabtu (6/6/2020) di Pesanggrahan Bung Karno

TRIBUN MEDAN / ist
Soekarno di rumah pengasingan di Parapat, Simalungun, Sumatera Utara. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Di Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, mulai 4 Januari 1949 Bapak Proklamator RI, Soekarno atau Bung Karno pernah menjalani pengasingan.

Bung Karno, bersama dua rekan seperjuangannya, Sutan Sjahrir (Perdana Menteri RI) dan Haji Agus Salim, lebih dulu dibuang ke Berastagi, Kabupaten Karo.

Di sana, mereka ditahan sekitar 10 hari.

Ketiganya kemudian diasingkan lagi ke kawasan tepi Danau Toba, tepatnya Parapat.

Rumah pengasingan itu dibangun oleh Belanda pada tahun 1820. Rumah berukuran 10 x 20 meter dengan arsitektur bergaya Eropa tersebut berdiri kokoh di atas lahan seluas dua hektare.

Ada dua pegawai yang selalu setia melayani Sang Proklamator RI di rumah pengasingan itu. Keduanya adalah Buka Sinaga dan Sitindaon.

Dua orang itu menjadi perantara pesan rahasia Bung Karno kepada para pejuang gerilyawan.

Ini Dia SOSOK Sartika Sinaga: Youtuber Lucu yang Viral dengan Logat Batak

Akui Hubungan Seks Itu Enak & Bikin Pikiran Plong,Nikita Mirzani: Rekor, 8 Kali Dalam Semalam

Zodiak Hari Ini Minggu (7/6/2020): Harinya Cancer, Sagitarius Hari Ini Tampil Berkelas & Berani

Pesanggrahan Soekarno di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Pesanggrahan Soekarno di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. (Tribun-Medan.com/Arjuna Bakkara)

Keberadaan Bung Karno di pengasingan ini diceritakan oleh Mangasi Sinaga (52), saat ditemui Tribun Medan, Sabtu (6/6/2020) di Pesanggrahan Bung Karno di Parapat.

Mangasi Sinaga merupakan generasi ketiga dari Buka Sinaga, satu dari sekian pegawai Presiden Soekarno yang bisa bertatap muka dengan Sang Proklamator saat di rumah pengasingan Parapat.

Mangasi mengaku mendapat cerita langsung dari kakeknya, Buka Sinaga, tentang keseharian Bung Karno selama di rumah pengasingan Parapat.

PM Kanada Justin Trudeau Berlutut di Halaman Gedung DPR, Beri Penghormatan Pada George Floyd

Kota Jeddah Kembali Lockdown, Sebanyak 39 Masjid Ditutup Lagi di Arab Saudi

Petinggi Korea Utara Ancam Korea Selatan, Adik Kim Jong Un Sebut Pembelot Sebagai Anjing

"Ketika Presiden Soekarno dibawa ke Parapat, kakek saya Buka Sinaga dan Oppung Tindaon, dua di antara pegawai Presiden Soekarno yang berada di sisinya," ujar Mangasi Sinaga.

Sebelum bercerita tentang kesan dan pengalamannya menjaga Pesanggrahan Bung Karno, Mangasi menceritakan terlebih dahulu kisah kakeknya yang menemani Soekarno di Parapat.

Pengakuan Buka Sinaga, cerita Mangasi, Presiden Soekarno mendapat pengawasan sangat ketat dari tentara Belanda.

Pengawasan itu melekat pula bagi pegawainya. Karena itulah, Buka Sinaga terus menerus merasakan tekanan dan ketakutan lantaran bekerja sebagai pegawai Soekarno.

Apalagi, ketika itu suara dentuman meriam dan letusan senjata baik dari Danau Toba atau pun dari sebelah daratan Danau Toba, selalu menghantui hari demi hari

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved