Video: Lakukan Protokol Kesehatan, Hotel Amaris Pekanbaru Sediakan Counter Chek in Kesehatan

TRIBUNPEKANBARU.COM - Setelah 3 bulan berhenti beroperasi selama diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pekanbaru, saat ini dimasa New Normal Hotel Amaris kembali beroperasi.

Manager Hotel Amaris Pekanbaru Yusrin Azwan mengatalan, Hotel Amaris kembali beroperasi sejak 4 Juni lalu.

"Selama beberapa hari ini tamu yang nginap di hotel kita belum normal dan hanya 10 sampai 15 kamar yang berisi setiap harinya," ujar  Manager Hotel Amaris Pekanbaru Yusrin Azwan kepada Tribun, Senin (8/6).

Selama beroperasi jelas Yusrin pihaknya mengacu ke Protap Kesehatan Covid 19 dan mengacu kepada Protap dari Santika Indonesia Hotels & Resorts. 

"Jadi seluruh karyawan sudah kami pastikan sudah melakukan penangan protokol covid 19, dimana karyawan kami akan melalui pengecekan suhu, penyemproton dinsifektan pada alas kaki, menggunakan hand sanitizer atau cuci tangan dan menggunakan seragam yang dicuci setiap hari serta memakai masker atau pelindung muka," ucap Yusrin.

Oleh karena itu tambah Yusrin, seluruh karyawan sudah dipastikan bersih sebelun siap melayani Anda.

"Kami mengerti kesehatan Anda dan keluarga. Oleh karena itu kami akan terus memberikan komitmen kami agar bisa melayani Anda sebaik mungkin," ungkap Yusrin.

Selanjutnya bagi tamu kata Yusrin lagi, wajib pakai masker, cek suhu, semprot dinsifektan untuk alas kaki dan koper.

"Lalu diberikan hand sanitizer sebelum mamasuki hotel kami, dan kami juga menyediakan satu set alat kesehatan pada counter chek in kami untuk tamu," ujar Yusrin.

Selain itu tamu juga disarankan untuk menggunakan sarung tangan saat prosea chek in dan penggunaan hand sanitizer setelahnya. "Sedangkan untuk lebih memberikan rasa aman kami menerapkan jaga jarak disetiap titik rawan dan Anda tidak perlu khawatir karena di hotel kami tidak luput dari jaga kebersihan," ucapnya.

Untuk lebih kenyamanan kamar yang disediakan dalam kondisi steril, kemudian setiap kamar ada mesin pembunuh virus dan bakteri.

"Setelah bekerja seluruh pakaian karyawan kami langsung diantar ke loundry untuk di cuci," ungkap Yusrin. (Tribunpekanbaru.com/Rino Syahril)