UPDATE! Gubernur Sulsel Perintahkan Buru Orang-orang yang Ambil Paksa Jenazah PDP Covid-19
pengambilan paksa jenazah PDP Covid-19 terjadi di RSU Jadi, RS Bhayangkara Polda Sulsel, RSU Labuang Baji, dan RS Stelamaris.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menilai angka penularan Covid-19 di Sulsel sudah bisa ditekan.
Namun, Nurdin mengatakan ada insiden yang menyebabkan kemungkinan klaster baru.
"Jadi kita merasa sudah mengendalikan ini, tapi perebutan jenazah itu, ada tiga rumah sakit, itulah yang menjadi klaster baru," kata Nurdin dalam siaran BNPB, Rabu (10/6/2020).
Adapun insiden pengambilan paksa jenazah PDP Covid-19 terjadi di RSU Jadi, RS Bhayangkara Polda Sulsel, RSU Labuang Baji, dan RS Stelamaris.
"Sekarang kita lebih aktif untuk memburu orang-orang itu, kita tracking kembali," katanya. Transmisi lokal sebenarnya sudah bisa ditahan," kata Nurdin.
• Mau Rebut Bini Orang, Pria Ini Janjian Sama Pujaan di Jembatan, yang Datang Suaminya, Akhir Tragis
• Punya Badan Kekar, Kakek Usia 70 Nikahi Gadis Muda, Selisih 50 Tahun, Tapi Akhirnya Begini. . .
• Istri Sandiaga Uno Ngadu ke Ustaz Abdul Somad: saya enggak bisa jagain Bang Sandi 24 jam
Indisen tersebut, dikatakan Nurdin, karena adanya provokasi yang dikeluarkan oleh oknum-oknum tertentu.
Oknum-oknum tersebut memprovokasi melalui banyak platform soal Covid-19.
"Terutama provokasi yang menyebut tidak usah dipedulikan Covid-19 karena ini enggak berbahaya. Hoaks yang berbahaya itu sudah sampai ke tingkat RT/RW, bahwa Covid-19 adalah sebuah skenario untuk memperkaya rumah sakit dan dokter. Itu kan menyesatkan," kata Nurdin
"Seandainya tidak ada hoaks-hoaks itu, kita bisa lebih cepat, kita juga sudah dalam kendali. Indeks penularannya di Sulsel sudah di bawah satu," lanjutnya.
Karena itulah, Pemprov Sulsel bersama Gugus Tugas dan pemkot-pemkot berusaha mengkaji lebih dalam persoalan yang menurut Nurdin sangat mengganggu tersebut.
• Temuan yang bikin Geger, Tiga Warga Ini Dapati Benda tak Lazim di Dalam Goa, Ini Dugaannya
• KETIKA Nur Asia Uno Curhat kepada Ustaz Abdul Somad Tentang Suaminya, Sandiaga Uno
• Heboh Konflik dengan Krisdayanti, Aurel Hermansyah Bersyukur Menjadi Wanita Kuat: Terima Kasih Tuhan
"Karena kita belum punya vaksin dan obat (Covid-19), janganlah kita terprovokasi oleh orang-orang bertanggung jawab," pungkasnya.
Seperti diketahui, Tim gabungan Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar menangkap 31 orang.
Mereka yang ditangkap diduga terlibat dalam pengambilan paksa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) di tiga rumah sakit Kota Makassar dalam sepekan terakhir.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan 31 warga yang ditangkap, 25 di antaranya merupakan warga yang menjemput jenazah PDP di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar.
• Utang Proyek DAK Rp 46 Miliar Dibayar Menggunakan APBD Kepulauan Meranti
• Saat Hendak Naik Pesawat, Wanita Asal Indonesia Ditangkap Polisi Australia, Diduga Ini Dilakukannya
Sementara sisanya merupakan seorang warga yang menjemput paksa jenazah di Rumah Sakit Stella Maris dan 5 lainnya yang melakukan penjemputan di Rumah Sakit Labuang Baji.
