Video Berita
VIDEO HEBOH, Tagihan Listrik Pemilik Bengkel Melonjak Hingga Rp 20 Juta Viral, Ini Kata PLN
Kemudian di bulan berikutnya Rp 921.067, lalu naik pada bulan April menjadi Rp 1.218.912. Pada bulan Mei, tagihan itu naik 20 kali lipat. Teguh harus
Kebocoran ini bersumber dari alat berupa kapasitor yang rusak dan tak berfungsi.
Teguh menyayangkan pihak PLN tak menyosialisasikan alat kapasitor itu ketika mengganti meteran listrik.
"Harusnya disurvei dulu ya. Kalau kapasitor saya rusak dan meteran digital sensitif. Karena namanya orang jualan harus memberikan pelayanan. Mereka asal main ganti,” ujar Teguh.
PLN: alat kapasitor bagian tanggung jawab pelanggan
Sementara itu, Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN Malang Raya M Eryan Saputra mengemukakan, peremajaan meteran listrik memang dilakukan pada bengkel Teguh.
Saat diganti ke digital, rupanya kapasitor di bengkel itu rusak dan tak berfungsi.
Alat kapasitor, kata dia, merupakan bagian dari tanggung jawab pelanggan.
Kerusakan kapasitor itulah yang membuat tagihan membengkak.
"Pada intinya dari sisi peralatan PLN tidak ada yang bermasalah, tapi dari sisi pelanggan ada perawatan namanya kapasitor sudah tidak berfungsi dengan baik,” ujar Eryan.
PLN pun menawarkan skema pembayaran kepada Teguh dengan cara dicicil.
PLN mengatakan, tagihan yang harus dibayar oleh Teguh nilainya tetap sama, yakni sekitar Rp 20 juta.
"Karena secara pemakaian sudah betul, ya solusi yang kami tawarkan sama dengan yang lain, artinya cicilan pembayaran," kata dia.
Pihak PLN masih menyimulasikan besaran cicilan untuk Teguh.
“Pelanggan lagi ke kantor unit kami untuk membuat surat pengakuan hutang atau SPH cicilannya. Jadi, besaran cicilan masih dia ingin simulasi di kantor. Tadi, kami menghitungnya secara kasar, tapi kalau sudah di aplikasi terlihat cicilan per bulannya,” ujar dia. (*)