VIDEO Patung Tokoh Ternama Dunia Dirobohkan, Dianggap Simbol Rasisme Terkait Kematian George Flyod
Patung james Cook di Australia Hingga Christopher Columbus di Amerika Serikat dianggap oleh pengunjukrasa sebagai simbol rasisme dan perbudakan
Menghancurkan patung Colston tidak bisa dilakukan 'berlebihan' oleh massa karena jembatan yang menghadap sebuah permakaman baru diberi nama Jembatan Pero.
Nama itu diambil dari sosok laki-laki yang diperbudak yang hidup dan matinya di kota itu pada akhir abad ke-18, Pero Jones.
• Beginilah Harunya Pemakaman George Floyd, Walikota sampai Menangis Tersedu-sedu
Siapakah Edward Colston
Edward Colston lahir pada 1636 di keluarga kaya yang berusaha di bidang perdagangan. Perusahaan keluarganya itu menjadi satu-satunya perusahaan yang menjual bisnis perbudakan di Inggris saat itu, Royal African Company. Di mana Bristol menjadi pusat perdagangannya.
Perusahaan itu mengangkut puluhan ribu orang Afrika yang melintasi Samudra Atlantik, terutama mereka yang bekerja di perkebunan gula di Karibia dan mengelola ladang tembakau yang berkembang di koloni baru Virginia, Amerika Utara.
Setiap budak memasang inisial perusahaan mereka di dada.
Bristol, sebagai pelabuhan internasional berada di pusat perdagangan budak dan mendapat keuntungan besar secara finansial, tidak hanya pembuat kapal dan para budak, namun juga para investor seperti Colston yang akan membeli saham dalam pelayaran budak di wilayah segitiga; Inggris, Afrika Barat dan Karibia.
Patung perunggu memorial Colston yang telah ditempatkan sejak 1895 telah menarik 11.000 orang yang menandatangani petisi meminta agar patung itu ditumbangkan.
Para warga termasuk komunitas besar kota yang berasal dari Karibia, malu dengan apa yang diwakili dari sosok Colston.
Selama ini, Colston memang menjadi tokoh kontroversi besar di Bristol terbukti dari banyaknya upaya yang dilakukan agar dapat mengubah nama Colston Hall sebagai tempat musik terbesar di kota itu.
Colston memberi banyak uang kepada badan amal setempat, itulah alasan mengapa namanya banyak dijadikan nama tempat dan gedung publik di kota itu termasuk untuk lembaga pendidikan dan ekonomi.
Di Inggris sendiri secara resmi telah menghapus perdagangan budak pada 1807 oleh Undang-undang parlemen namun perbudakan itu sendiri baru secara resmi dilarang pada 1834.
Secara keseluruhan, lebih dari 12 juta orang Afrika diperkirakan telah diekspor ke Dunia Baru-- sebuah terminologi yang digunakan dalam era kolonial-- sebanyak 2 juta jiwa diyakini tewas dalam perjalanan mereka.
Patung Winston Churchill juga kena imbas
