Okupansi Hotel di Pekanbaru Riau Kembali Mulai Meningkat Usai PSBB Berakhir
Di Grand Zuri Hotel Pekanbaru terjadi kenaikan okupansi sekitar 20 hingga 30 persen dari sebelum kebijakan PSBB diberlakukan
Penulis: Alex | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sempat turun secara drastis dan signifikan beberapa waktu lalu, kini bisnis bisnis perhotelan di Pekanbaru mulai kembali mengalami peningkatan secara perlahan.
Setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru selesai dilaksanakan, tingkat hunian atau okupansi kamar mulai mengalami kenaikan.
Walaupun belum terlalu banyak peningkatannya.
• Swab Massal Bakal Digelar Dinas Kesehatan Kuansing Riau Selasa Besok
• Gubernur Riau Persilakan Pejabat Undurkan Diri Kalau tak Siap Diajak Rapat Kapan Saja
• Bupati Pelalawan Minta Perusahaan Karantina Naker dari Luar Daerah, Khawatir Jadi Penyebar Covid-19
Di Grand Zuri Hotel Pekanbaru misalnya, menurut Sales and Marketing Manager Grand Zuri Hotel Pekanbaru, Hendra Purnama mengatakan, di hotel tersebut terjadi kenaikan okupansi sekitar 20 hingga 30 persen dari sebelumnya.
"Alhamdulillah, setelah PSBB dicabut terjadi kenaikan walau tidak signifikan. Sebelumnya hanya di angka belasan, sekarang sekitar 20 persenlah okupansi di Hotel kami," kata Hendra Purnama kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (15/6/2020).
Dikatakan Hendra, penambahan tersebut memang belum signifikan, ia memperkirakan berkemungkinan masyarakat masih ada yang kurang berani keluar rumah atau ke tempat umum akibat Covid-19 yang masih belum selesai hingga saat ini.
"Mungkin karena masyarakat masih banyak yang belum berani keluar rumah. Kita berharap, agar pandemi ini bisa segera berakhir.”
“ Sehingga kita bisa hidup norml lagi, dan semoga okupansi hotel bisa terus mengalami kenaikan," ulasnya.
Sementara itu, dikatakan Hendra, Grand Zuri Hotel saat ini juga menerapkan protokol kesehatan pada semua layanan.
Mulai dari pengukuran suhu badan di pintu masuk, penyediaan cairan hand sanitizer, physical distancing di restoran, lift, dan pegawai wajib mengenakan alat pelindung diri saat bekerja.
"Sedangkan untuk kursi-kursi di restoran sengaja kita kurangi, agar tamu bisa mengatur jarak aman.”
“ Selain itu, setiap tamu juga diwajibkan mengenakan masker untuk masuk ke hotel," ulasnya.
Jika dibandingkan dengan bencana asap, menurut Hendra, dampak wabah Covid-19 lebih parah ketimbang bencana asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rutin terjadi di Riau setiap tahunnya.
"Dampak asap tidak separah wabah Virus Corona, paling hanya beberapa hari terus turun hujan asap hilang.”
“ Kalau sekarang ini benar-benar habis, karena tamu-tamu kita mayoritas adalah pemerintah sedangkan sekarang kegiatan pemerintah tidak ada karena pegawai bekerja dari rumah," ujarnya.
Tidak hanya di Grand Zuri Hotel, di The Zuri Hotel Pekanbaru yang juga masih satu grup juga mulai menggeliat, dengan dimulainya kembali program-program untuk meramaikan hotel.
Pada Sabtu (13/6/2020) malam lalu misalnya, hotel tersebut menggelar program Gemerlap Pasar Malam, dengan menghadirkan aneka makanan dan minuman, yang akan dilaksanakan secara rutin ke depan setiap pekan.
Program ini mengundang para tamu dan undangan untuk bergabung menikmati makan malam sepuasnya, hanya dengan membayar Rp 98 ribu saja. ( Tribunpekanbaru.com / Alexander )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/grand-zuri-hotel-pekanbaru_20161204_143038.jpg)