Dunia Terancam Gelombang Baru Wabah Virus Corona, WHO Peringatkan Untuk Tetap Siaga
Badan Kesehatan Dunia ( WHO) memperingatkan bahwa saat ini wabah virus corona yang menyebabkan munculnya penyakit Covid-19 kembali meningkat
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Badan Kesehatan Dunia ( WHO) memperingatkan bahwa saat ini wabah virus corona yang menyebabkan munculnya penyakit Covid-19 kembali meningkat cepat dan telah berada di tingkat fase yang baru dan berbahaya.
Lebih dari 150.000 kasus infeksi baru virus corona dilaporkan ke badan kesehatan global itu pada Kamis lalu, demikian dilansir Tribunpekanbaru.com dari Strait Times pada Sabtu (20/6/2020)..
Angka tertinggi yang terjadi dalam satu hari sejauh ini, menurut Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Konferensi Pers di Jenewa, Jumat (20/6/2020) waktu setempat.
"Hampir separuh dari kasus-kasus yang dilaporkan berasal dari Amerika, dengan angka tinggi yang juga dilaporkan dari Asia Selatan dan Timur Tengah," ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus .
Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan bahwa dunia saat ini tengah memasuki fase baru dan berbahaya.
• UPDATE Kasus Covid-19 Global 20 Juni 2020, Terinfeksi Virus Corona 8,7 Juta Orang di Dunia
• Dexamethasone Obat Virus Corona? Ini Penjelasan Dokter Reisa Broto : Bukan Vaksin CoVid-19
• Pijat Pasien Covid-19 yang Kabur, Nenek 70 Tahun Positif Terpapar Virus Corona
Sementara di sisi lain, masyarakat mulai jenuh dan bosan dengan pembatasan jarak dan penguncian, sehingga mereka mulai bersosialisasi seperti biasa.
"Banyak negara sangat bersemangat untuk kembali membuka masyarakat dan ekonomi mereka. Namun virus ini masih menyebar dengan cepat, masih mematikan dan kebanyakan orang masih sangat rentan," ujarnya.
Sementara itu, Menurut Dr Michael Ryan dari WHO, gelombang baru wabah Virus Corona ini, kini telah menghantam China.
Jika sebelumnya, Virus Corona merebak di Wuhan dan beberapa kawasan di daerah itu,
Kini, Virus Corona bergerak menghantam Beijing.
Bahkan, kini sejumlah area di Ibukota China itu dilakukan penguncian total.
Dr Michael Ryan mengatakan, virus corona di Beijing saat ini kemungkinan diimpor.
Data genom yang diterbitkan oleh China pada Jumat menunjukkan bahwa virus berbagi beberapa kesamaan dengan galur virus yang ada di Eropa.
Namun, bukan berarti menurut Ryan, virus itu diimpor dari Eropa.
"Ketika kita berbicara tentang galur virus di Eropa, kita harus berhati-hati," katanya.
