Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kapal Misterius Terdampar di Aceh, Terombang-ambing Kosong Tanpa Awak, Ikan Membusuk

Kapal kosong tersebut terombang-ambing di perairan zona ekonomi ekslusif Indonesia yang berjarak 30 mil dari Kepulaua Pulo Ace, Kabupaten Aceh besar.

Editor: M Iqbal
Kompas TV
Tangkapan layar kapal misterius di Aceh (Kompas TV)() 

 

Sebuah kapal ditemukan dalam kondisi berantakan oleh nelayan. Tak ada ABK, alat komunikasi dan navigasi juga tidak ditemukan di kapal tersebut. Dalam kapal juga ditemukan ikan tangkapan yang sudah mulai membusuk.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tiga nelayan Ulee Lheue, Aceh yang sedang menangkap ikan tuna menemukan sebuah kapal kosong tanpa anak buah kapal (ABK) pada Selasa (16/6/2020).

Kapal kosong tersebut terombang-ambing di perairan zona ekonomi ekslusif Indonesia yang berjarak 30 mil dari Kepulaua Pulo Ace, Kabupaten Aceh besar.

Apacut salah satu nelayan yang menemukan kapal tersebut kemudian melapor ke Panglima Laot Ulhe Lhee Banda Aceh.

Kapal tersebut sempat ditambatkan di Ulee Cot sekitar hutan bakau di Gampong Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.

//

Terbuat dari fiber, tak ada dokumen

Saat ditemukan pertama kali, kapal yang terbuat dari fiber tersebut dalam kondisi berantakan. Model kapal tersebut berbeda dengan kapal para nelayan Aceh.

Di lambung kapal tertulis Sea Agle Chalana Boat Yard Rajgama.

Selain tak ada ABK, alat komunikasi dan navigasi juga tidak ditemukan di kapal tersebut. Sedangkan mesin dan alat jaring penangkap ikan, sudah tidak lagi berfungsi.

Tak hanya itu. Di dalam kapal juga ditemukan ikan tangkapan yang sudah mulai membusuk.

“Setelah menerima laporan itu, lalu kami berkoordinasi dengan semua pihak dan meminta kapal nelayan itu bisa menarik kapal yang ditemukan itu menuju pantai. Kini kapal temuan itu sudah ditangani Polisi Air Udara,” kata Sekretaris Panglima Laot Ulhe Lhee Banda Aceh Rizal kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).

Kapal tersebut kemudian ditarik oleh kapal para nelayan dan menempuh pelayaran selama 14 jam menuju Banda Aceh. Setelah tiba di Banda Aceh, kapal tersebut diserahkan ke petugas keamanan.

 

Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Aceh Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro membenarkan penemuan kapal tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved