Saling Klaim Lembah Galwan, India:Jangan Klaim Sepihak, China Sebut Bertahun Pasukan Patroli di Sana
Tak ada habisnya, saling klaim lembah Galwan oleh India dan China. India keluarkan komentar tegas. China membalas dengan kalimat bertahan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Saling klaim Lembah Galwan berujung bentrok pasukan China dan India. Kedua negara sampai sekarang masih bersikukuh lembah tersebut milik mereka.
Bentrokan yang pecah di perbatqasan tersebut telah mengakibatkan korban jiwa di kedua belah pihak.
Perang klaim tersebut terus menggema di masing-masing pemerintahan kedua negara.
India bersikukuh dengan keberadaan lembah tersebut, sedangkan China juga masih teguh pendirian terkiat keberadaa lokasi itu.
Kemudian India memperingatkan China agar "tak membuat klaim berlebihan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan" terkait klaim sepihak Lembah Galwan.
Sebanyak 20 tentara Negeri "Bollywood" tewas dalam ketegangan yang terjadi di wilayah Kashmir Senin malam waktu setempat (15/6/2020).
Meski mengaku ada korban, China tak merinci berapa prajuritnya yang tewas atau terluka, dalam ketegangan mematikan sejak 45 tahun silam.
Dalam kicauannya di Twitter, juru bicara kementerian luar negeri Beijing, Zhao Lijian, mengklaim Lembah Galwan adalah wilayah mereka.
Zhao mengklaim kawasan itu berada di bagian barat Garis Kontrol Aktual (LAC). "Selama bertahun-tahun, pasukan China berpatroli di sana," ujar dia.
Merespons pengakuan sepihak itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava, menekankan dua pihak sepakat menangani situasi ini secara bijaksana.
"Membuat klaim yang berlebihan dan tak bisa dipertanggungjawabkan ini bakal memutarbalikkan pemahaman," jelas Srivastava dalam keterangan resmi.
Kedua belah pihak saling menuding melewati LAC, yang berujung pada baku hantam di antara militer dua negara di wilayah Ladakh.
Media setempat memberitakan, pejabat senior militer kedua belah pihak bertemu Kamis untuk mendinginkan tensi (18/6/2020). Namun, tak ada konfirmasi dari informasi itu.
Bentrokan Ladakh
Dilansir Al Jazeera, New Delhi menyatakan kedua pasukan tidak menggunakan senjata api, melainkan melempar batu dan saling membalas makian.
Dari 20 tentara yang tewas, salah satu di antaranya berpangkat Kolonel. Mereka meninggal karena luka-luka dan terpapar suhu sangat dingin.
Sebelumnya pada Mei, kubu India menuding Negero "Panda" melintasi perbatasan di tiga titik, mendirikan tenda, dan mengabaikan peringatan untuk pergi.
Insiden itu kemudian meningkat menjadi adu makian dan baku pukul, di mana baik kanal televisi dan media sosial menayangkan rekaman tersebut.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi, dalam teleponnya dengan koleganya Menlu India Subrahmanyam Jaishankar, memperingatkan agar mereka tak diremehkan.
Wang mendesak Delhi untuk menggelar penyelidikan terkait insiden itu, dan emnjatuhkan "hukuman tegas" kepada siapa pun yang bertanggung jawab.
"Pihak kalian lebih baik tidak meremehkan tekad kuat kami dalam mempertahankan wilayah," kata Wan Yi dalam teleponnya Rabu (17/6/2020).
Dia mengulang kali tudingan, bahwa Negeri "Bollywood" yang sudah melewati Garis Kontrol Aktual, perbatasan de facto dua negara.
Jaishankar, sebaliknya, menuding Beijing yang sudah melakukan provokasi dengan mendirikan bangunan di Lembah Galwan, dan berujung pada ketegangan ini.
Dia menjelaskan ketegangan terbaru akan membawa "dampak serius" ke relasi bilateral. Tapi, kedua menlu sepakat tak melakukan aksi lebih jauh di perbatasan Himalaya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul China Klaim Sepihak Lembah Galwan, India: Berlebihan dan Tak Bisa Dipertanggungjawabkan
• China Kembali Bikin Ulah, Usai India & Taiwan, Kini Jepang Dibuat Marah Karena Ulah 4 Kapal Tiongkok
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pasukan-militer-india-dan-china-berpatroli-bersama-di-lembah-galwan.jpg)