Amerika Serikat kembali Ganggu China, Sebut Sengaja Ada Perintah Menyerang Pasukan India
Bentrokan pasukan China dan India di Lembah Galwan sudah lama terjadi. Namun Amerika menggangu China dengan menyebut ada perintah penyerangan
Pada 17 Juni 2020, kantor berita India, PTI melaporkan:
"Sejumlah sumber resmi mengatakan 35 Tentara Tiongkok menjadi korban."
"Dalam bentrokan di Lembah Galwan, Ladakh Timur, Senin (15/6/2020) malam."
Mengutip laporan intelijen AS, sumber resmi telah menambahkan angka itu.
Bisa menjadi kombinasi dari jumlah total tentara yang tewas dan terluka parah.
Baik dari pihak India maupun tentara China.
Sebanyak 20 personil Angkatan Darat India, termasuk seorang kolonel tewas pada 15 Juni.
Insiden menjadi konfrontasi militer terbesar antara kedua pihak lebih dari 50 tahun terakhir ini.
Pada Senin (22/6/2020) India menyatakan China telah mempersiapkan serangan terhadap tentara India di Lembah Galwan.
India juga menuntut penarikan segera pasukan China dari semua titik friksi di Ladakh Timur.
Hal itu diungkapkan dalam putaran kedua perundingan para pejabat militer kedua negara.
Ketika ketegangan perbatasan India dengan China meningkat, komandan tinggi Angkatan Darat melakukan peninjauan secara komprehensif.
Khususnya, seluruh situasi di Ladakh timur dan memutuskan berurusan dengan kesesatan Cina dengan tangan yang kuat, kata mereka.
Pembicaraan tingkat umum Letnan dimulai sekitar pukul 11:30 pagi di Moldo, sisi China, sektor Chushul di timur Ladakh dan berlangsung hampir 11 jam.
Fokus dari musyawarah itu untuk menyelesaikan pasukan di Ladakh timur, tetapi belum kata resmi dari hasil pembicaraan tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/prajurit-militer-china-sedang-berbaris.jpg)