Simpan Kain Kafan dan Tanah Kuburan,Kakek 2 Anak yang Dibunuh Ayah Tiri Duga Pelaku Punya Ilmu Hitam
kakek kedua bocah yang dibunuh, Zainal Abidin (65) menyebutkan bahwa pelaku atau ayah tiri kedua bocah tersebut diduga memperdalam ilmu hitam
TRIBUNPEKANBARU.COM, MEDAN - Kasus pembunuhan dua bocah laki-laki oleh ayah tiri di Medan masih menjadi perhataian warga.
Dua anak kecil Ikhsan Fatahilah (10) dan adiknya Rafa Anggara tewas di tangan pria yang baru 2 tahun dinikahi ibu kandung dua bocah itu.
Tersangka yang bernama Rahmadsyah membuang jenazah dua bocah itu di tempat kerjanya, di kawasan sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Medan, Minggu (21/6/2020).
Sementara, kakek kedua bocah yang dibunuh, Zainal Abidin (65) menyebutkan bahwa pelaku atau ayah tiri kedua bocah tersebut diduga memperdalam ilmu hitam.
"Kalau kita lihat sepintas lalu, anak ini berdukun atau nuntut ilmu," ujar Zainal Abidin,Selasa (23/6/2020).
Bukan tanpa sebab, kecurigaan pun muncul.
Kecurigaan diawali dengan adanya penemuan benda-benda aneh saat tinggal bersama di rumah mereka, mertua dan menantu satu rumah.
Dugaan bahwa pelaku pembunuh bocah tersebut memiliki ketertarikan pada dunia ilmu hitam disebabkan oleh adanya penemuan benda-benda aneh.
Barang-barang tersebut diduga sebagai benda yang digunakan dalam prosesi menuntut ilmu hitamnya.
"Karena ada yang tinggal di rumah itu, sesudah dia saya usir dari rumah ada satu benda kita dapatkan," sambungnya.
"Setangkai atau sekumpulan bunga, sepotong kain kafan, tanah kuburan, dan taring. Itulah yang dapat," jelasnya.
Sasaran ilmu hitamnya adalah istri dan anak Zainal Abidin. Dengan demikian, Zainal Abidin langsung membakar benda-benda tersebut.
"Jadi bisa saya ketahui bahwasanya itu dia megang itu perencanaannya ingin membunuh anak saya dan istri saya, makanya saya bakar itu," lanjutnya.
Dia juga tahu bahwa hal itu merupakan bagian dari peralatan yang biasanya digunakan orang yang bakal mempelajari ilmu hitam dari teman putrinya.
"Itu saya tahu karena ada teman anak saya yang lagi kuliah, dia mungkin orang yang bisa memantau, dia nanya aku bakar apa tadi, jangan bohong katanya. Dia pikirkan lagi ohh ternyata bapak bakar ini ini," ungkapnya