Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Virus Corona Makin Lemah, Akan Mati Tanpa Vaksin, Proffesor Mateo: 'Dulu Harimau Sekarang Kucing'

Ilmuwan Italia sebut virus corona sudah melemah dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa vaksin.

(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Petugas medis Dinas Kesehatan menangani pasien virus corona atau covid-19 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Mungkin ini menjadi salah satu kabar baik, virus corona atau Covid-19 menunjukkan tanda-tanda mulai melemah, bahkan diyakini pelan-pelan mati sendiri tanpa dilawan pakai vaksin.

Profesor Matteo Basseti dari Italia sampai mengibaratkan kendornya kekuatan virus corona ibarat dulu harimau liar, sekarang tinggal seperti kekuatan kucing . Betulkah?

Begitulah. Ilmuwan Italia sebut virus corona sudah melemah dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa vaksin.

Ia pun mengibaratkan virus corona adalah harimau yang telah berubah jadi kucing liar biasa.

Dikutip dari Daily Mail, Minggu (21/6/2020), Profesor Matteo Bassetti yakin virus ini 'berubah dalam tingkat keparahan' dan pasien sekarang selamat dari infeksi yang akan membunuh mereka sebelumnya.

Ilustrasi new normal life setelah pendemi corona
Ilustrasi new normal life setelah pendemi corona (Freepik)

Ia adalah Kepala Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum San Martino, Genoa, Italia.

Bassetti menambahkan, bahkan Covid-19 bisa menghilang tanpa vaksin karena menjadi sangat lemah sehingga mati dengan sendirinya.

Beberapa bulan terakhir ia mengatakan bahwa pasien Covid-19 tampak jauh lebih baik dari masa-masa awal pandemi di Italia.

Menurutnya, mutasi genetik pada virus, perawatan yang lebih baik, atau orang tidak terinfeksi dengan dosis besar lantaran jarak sosial.

Kepada The Sunday Telegraph, Bassetti mengibaratkan melemahnya virus corona ini seperti harimau yang telah berubah menjadi kucing liar biasa.

Profesor Matteo Bassetti, Kepala Penyakit Menular di Rumah Sakit Universitas San Martino, Genoa, Italia.
Profesor Matteo Bassetti, Kepala Penyakit Menular di Rumah Sakit Universitas San Martino, Genoa, Italia. (lung-health.org)

“Itu seperti harimau yang agresif pada bulan Maret dan April tetapi sekarang seperti kucing liar," tuturnya.

"Bahkan pasien lanjut usia, berusia 80 atau 90 tahun, sekarang duduk di atas tempat tidur dan mereka bernapas tanpa bantuan. Pasien yang sama akan meninggal dalam dua atau tiga hari sebelumnya," imbuh Bassetti.

Profesor Bassetti berpendapat bahwa salah satu alasan virus itu menyebabkan penyakit yang kurang serius adalah mutasi genetik yang membuatnya tidak terlalu merusak paru-paru manusia.

Ilustrasi mencegah infeksi virus corona.
Ilustrasi mencegah infeksi virus corona. (Pixabay)

Faktor lain, katanya, orang mungkin hanya menerima jumlah yang lebih kecil ketika mereka terinfeksi, karena aturan jarak dan penguncian sosial.

Teori ini bergantung pada tingkat keparahan penyakit seseorang yang dipengaruhi oleh 'viral load' mereka, jumlah virus yang masuk ke tubuh seseorang ketika mereka pertama kali terpapar.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved