Gagal Jual Mobil Rampasan, 2 Begal Ini Malah Bingung setelah Lepas Sparepart, 'Mau Dijual Kemana'
Kedua begal ini gagal jual mobil hasil rampasan. Mereka berencana jual sparepart mobil saja. Namun malah bingung sampai ditangkap polisi
TRIBUNPEKANBARU.COM- Polisi berhasil mengamankan satu dari dua orang pelaku begal yang menyaru sebagai personel polisi.
Pelaku yang ditangkap bernama Joni alias Usman (46).
Sedangkan satu rekannya yang berinisial RS masih dalam pengejaran kepolisian.
Usman yang kini dalam pemeriksaan kepolisian menceritakan perihal aksi begal dan rencana penjualan mobil.
Meski berhasil dalam aksinya, namun ia gagal menjual mobil jenis pajero tersebut.
Mobil gagal dijual karena mogok. Namun tak patah arang, ia dan rekannya berusaha menjual sparepart mobil.
Namun rencana itu lagi-lagi gagal dilakukan sampai akhirnya ia ditangkap polisi.
Berikut pengakuannya.
Usman berhasil dibekuk polisi, Rabu (1/7/2020).
Korban pembegalan adalah ibu muda, Surati yang baru mengantarkan sekolah anaknya. Korban dituduh bawa narkoba. Mobil dihentikan. Korban disuruh turun dan diborgol. Mobil kemudian dibawa pelaku. Korban pulang dengan jalan kaki sejauh 7 kilometer.
Usai membawa kabur mobil milik Surati (37) di kawasan jalan Soekarno Hatta, Palembang, Sumatera, pelaku membawa mobil tersebut ke kawasan Keramasan Kertapati. Sedangkan temannya, Usman kabur dengan menggunakan sepeda motor.
"Kata RS mobil itu sudah ada yang mau beli. Jadi RS yang bawa mobil itu, "kata Usman saat berada di Polda Sumatera Selatan, Rabu (1/7/2020). Ketika di tengah jalan, Usman mendadak mendapatkan telepon dari RS. Saat itu, rekannya tersebut menyebutkan jika mobil tidak jadi dijual.
"Saya disuruh susul ke Keramasan, mobil mogok jadi tidak jadi dijual," ujar tersangka.
Karena mogok, mobil itu pun rencananya dijual secara terpisah dimana kedua tersangka akan mempreteli sparepartnya.
"Tapi kami juga bingung mau jual kemana, bagian depan lampu, sudah kami copot, beberapa part di dalam juga. Malamnya saya tertangkap, "jelas tersangka.
Usman bukan kali pertamanya berurusan dengan polisi, ia merupakan residivis yang telah keluar masuk penjara sebanyak tiga kali lantaran terlibat kasus pembunuhan, peredaran narkoba serta aksi pencurian bermotor (Curanmor). "Saya kenal RS juga di penjara, rencana merampok ini dia yang bikin," ungkapnya.(*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com