Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Akhirnya China Bertekuk Lutut di Hadapan AS, Tiongkok Kibarkan Bendera Putih Sebelum Perang?

Permasalahan China dan AS semakin meruncing ketika China secara intens mengerahkan militermnya di Laut China Selatan.

AFP / GREG BAKER
Menlu China Wang Yi minta damai dengan Amerika Serikat 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Akhir-akhir ini ulah China membuat negara-negara tetangganya kepanasan.

Mulai dari India, Jepang, Vietnam, Taiwan, Malaysia dan negara lainnya di sekitar Laut China Selatan merasa gerah dengan ulahnya yang agresif.

Seiring dengan itu, hubungannya dengan Amerika Serikat pun memanas lantaran AS tuduh China menyebarkan Virus Corona.

Permasalahan China dan AS semakin meruncing ketika China secara intens mengerahkan militermnya di Laut China Selatan.

Karena itu, China mendorong agar AS dapat membangun pemahaman yang lebih obyektif tentang China dan kebijakan yang lebih rasional.

Punya Ribuan Selir Cantik, Miris! Kaisar China ini Malah Tewas Overdosis Obat Kuat Racikan Tabib

Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada forum media think tank China-AS, Kamis (9/7) mengomentari hubungan China-AS seperti dilansir Global Times

Wang yang juga anggota dewan negara China ini mengatakan, karena bias ideologi, beberapa orang AS berusaha melihat China sebagai musuh dan mencoba segala cara untuk menahan laju perkembangan China dan menghambat hubungan China-AS.

Menurut Wang, China tak pernah memiliki niat untuk menantang atau menggantikan As atau menghadapinya secara komprehensif. 

Sebaliknya, Wang bilang, China mempertahankan stabilitas dan kontinuitas tingkat tinggi dalam kebijakannya terhadap AS dan siap bekerja dengan AS dalam hal non-konflik, non konfrontasi, saling menghormati, dan kerjasama salaing menguntungkan untuk membangun hubungan China-AS yang berbasis pada koordinasi, kerjasama dan stabilitas.

Kena Karma? Giliran Tiongkok Kebakaran Jenggot di Laut China Selatan, Menhan China Murka

Ia melanjutkan, beberapa orang mengatakan bahwa hubungan China-AS tidak dapat kembali seperti semula.

"Tetapi ini tidak berarti bahwa kita dapat memulai kembali tanpa memandang sejarah, juga tidak dapat memaksa kita untuk terlepas dari kenyataan. Sebaliknya, kita harus membangun masa lalu dan maju dengan waktu," kata Wang.

Wang mengatakan, klaim bahwa keberhasilan jalur Tiongkok akan mengancam Barat tidak benar.

Bahkan. ia mengatakan China juga tidak setuju.

"Kami tidak menyalin model asing, jangan mengekspor model China dan tidak meminta negara lain untuk menyalin apa yang dilakukan China," kata Wang.

Kapal Induk AS Datangi LCS Saat China Latihan Perang, Filipina Hingga Vietnam Tepuk Tangan

Dia mengatakan China tidak akan dan tidak bisa menjadi AS yang lain.

Wang mengatakan bahwa alih-alih berusaha untuk mengubah satu sama lain, China dan AS harus bersama-sama mencari cara untuk sistem dan peradaban yang berbeda untuk hidup berdampingan secara damai.

Wang mengusulkan agar China dan AS membentuk tiga daftar: yang pertama adalah daftar kerja sama, yang harus mengidentifikasi bidang-bidang di mana Cina dan AS perlu dan dapat bekerja bersama, menambahkan bahwa daftar ini tidak dapat terganggu oleh masalah lain.

Yang kedua adalah daftar dialog, yang harus berisi isu-isu yang diharapkan dapat diselesaikan melalui dialog meskipun ada perbedaan dan kemudian memasukkannya ke dalam mekanisme dan platform dialog yang ada.

Yang ketiga adalah daftar kontrol, yang akan berisi beberapa masalah yang sulit untuk mencapai konsensus.

Kita perlu mengelolanya dengan baik untuk meminimalkan dampak dan kerusakan pada hubungan bilateral, kata Wang.

(*)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved