Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Seorang yang Positif Virus Corona Sengaja Menggelar Pesta, Satu Tamunya Terinfeksi dan Meninggal

Sebuah pesta mematikan digelar. Seorang yang positif virus corona tuan rumahnya. satu temua kemudian kritis dan meninggal dunia akibat covid-19

Editor: Budi Rahmat
AFP
Seorang pasien yang sembuh dari virus corona mendonasikan darahnya di RS Shandong, China, awal bulan ini 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Mengerikan, seorang yang positif virus corona menggelar pasta.

Pesta tersebut sengaja dilakukan untuk menyebar virus corona ke tamu yang lain.

Nah, seorang pria yang ikut dalam pesta tersebut begitu antusiasnya. Namun kabar duka justru datang beberapa hari berikutnya.

Pria tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah ia mengalami sakit kritis akibat terinfeksi virus corona.

Dalam masa perawatannya itu, pria tersebut sempat mengatakan bahwa ia telah membuat kesalahan tentang informasi virus corona.

Tegur Bupati Brebes, Ganjar Pranowo Minta Hentikan Semua Kegiatan yang Mengundang Kerumunan Massa

Gara-gara Pesta di Pantai Puluhan Marinir Amerika Serikat Terpapar Virus Corona, Begini Nasib Mereka

Ilustrasi pasien virus corona.
Ilustrasi pasien virus corona. (China Out)

Peristiwa itu dialami seorang pria asal Texas, Amerika Serikat (AS). Ia dinyatakan tewas akibat terinfeksi virus corona.

Perawat yang mengurusnya mengatakan bahwa pria itu sebelumnya menganggap Covid-19 adalah 'hoaks'.

Pria berusia 30 tahun itu tewas akibat Covid-19 setelah menghadiri 'pesta Covid-19', sebagaimana dilaporkan pihak otoritas.

Menurut keterangan dokter yang merawatnya, Dr Jane Appleby, pria yang tidak disebut namanya itu menghadiri 'pesta Covid-19'. Pesta itu digelar dengan tujuan 'sengaja' menyebar virus corona.

Kepada News 4 San Antonio, Dr Appleby mengatakan bahwa, "Pesta tersebut diselenggarakan oleh seseorang yang positif terinfeksi virus corona dan dia ingin mengetahui apakah virus itu benar-benar nyata dan bisa menginfeksi orang lain."

Setelah menghadiri pesta itu, pria yang menyebut Covid-19 sebagai hoaks itu mengalami sakit kritis.

Sementara di rumah sakit, pria itu sebelum meninggal memandang perawatnya dan berkata, "Saya telah melakukan kesalahan, saya pikir ini hoaks, ternyata tidak."

Dr Appleby juga memberitahu KSAT bahwa, "Pria itu tidak terlalu percaya. Penyakit Covid-19 disebutnya hoaks. Dia pikir dia masih muda dan tidak mungkin terinfeksi penyakit itu."

Dr Appleby kemudian mengatakan bahwa dia memutuskan untuk mengatakan kepada publik tentang kematian pria tersebut. 

Sementara itu, angka kematian akibat Covid-19 juga meningkat di distrik Bexar, di mana tempatnya, San Antonio berada.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved