Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Enam Oknum Polisi Ditahan setelah Melakukan Tindak Kekerasan ke Petani

sebanyak enam oknum polisi diamankan setelah melakukan tindak kekerasan ke petani. Petani tersebut sempat berusaha bunuh diri karena pelakukan kejam

Editor: Budi Rahmat
Internet
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Sebanyak enam orang polisi diamankan setelah melakukan tindak nkekerasan pada petani.

Pemerintah meminta dilakukan pemnyelidikan terkiat dengan aksi kekerasan yang dilakukan oknum polisi tersebut.

Apalagi korban yang merupakan petani sempat melakukan upaya bunuh diri.

Mereka meminum pestisida setelah tak terima perlakuakn kejam aparat penegak hukum.

Berhasil Ditangkap, Ternyata Pada Akhir Pekan Komplotan Copet Ini Beraksi di Malaysia

Kisah Unta yang Setia, Berjalan Ratusan Kilometer Hanya untuk Kembali ke Majkan Lama

Petani tersebut telah diusir dan sawahnya yang akan panen malah dihancurkan oleh aparat penegak hukum.

Peristiwa itu memicu protes dan meminta polisi yang betindak kejam dilakukan penyelidikan

Peristiwa tersebut terjadi di India. Korbannya merupakan pasangan dari Dalit, kasta rendah di India.

Mereka dilaporkan berniat bunuh diri setelah dipukuli dan panen mereka dihancurkan oleh polisi.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan pasangan itu itu diseret dan disiksa pakai tongkat oleh setengah lusin penegak hukum.

Mereka dipukuli dan diusir dari tanah pemerintah dalam insiden yang terjadi di Negara Bagian Madhya Pradesh, India, pada Selasa (14/7/2020).

Kabar itu disampaikan S Vishwanath, kepala pemerintah lokal dalam konferensi pers Rabu malam (15/7/2020), beberapa jam sebelum dia dan kepala polisi dicopot.

"Memaksa korban hingga berupaya bunuh diri karena panen mereka dihancurkan adalah tindakan paling kejam dan memalukan," kecam Kumari Mayawati, pemimpin politik Dalit di Twitter.

Diamankan karena Cekcok di Angkringan, Terungkap Sosok Garang yang Punya Airsoft Gun Ini

Mayawati menuntut agar pemerintah segera mengambil tindakan cepat, dengan kecaman yang dilayangkan netizen menurutnya adalah hal lumrah.

Berdasarkan sumber kepolisian, keduanya diusir karena tanah yang mereka tanami rencananya dialokasikan untuk pembangunan perguruan tinggi.

Sebanyak enam penegak hukum ditahan pada Kamis (16/7/2020), dengan pemerintah negara bagian memerintahkan agar kejadian itu diselidiki.

India memang sudah melarang diskriminasi terhadap kasta sejak 1955.

Tetapi selama berabad-abad, persekusi terhadap kasta rendah masih terasa.

Kampanye pembela hak kasta rendah menyatakan, seiring dengan makin besarnya populasi, kebutuhan akan permukiman hingga industri makin meningkat.

Karena itu, biasanya warga yang berada di kasta bawah terancam menghadapi pengusiran dari otoritas, utamanya yang tinggal di kawasan pedesaan.

Menurut data sensus lokal, lebih dari setengah populasi kasta bawah di Negeri "Bollywood" saat ini tak punya tanah untuk ditinggali.

Sejumlah negara bagian sebenarnya sudah punya kebijakan memberikan tanah kepada Dalit.

Triyono Kaget, Benda yang Dikira Boneka ternyata Jasad bayi, Kondisinya Mengenaskan

Tapi, hanya sedikit yang berbuah panen.

"Mereka memohon agar tanaman mereka tak dihancurkan karena sedang mempunyai utang. Tapi polisi tak mendengarkan," keluh N Kumar, tetangga pasangan itu kepada Reuters.

Kumar menerangkan melalui wawancara telepon, keduanya sempat meminta penangguhan dua bulan agar mereka bisa memanen hasil ladang mereka.

Ram Prakash Sharma, aktivis hak Dalit di Madhya Pradesh menuturkan, peristiwa tersebut "sangat disayangkan" dan mendesak agar pemerintah segera bertindak.

Dia menjelaskan bahwa anggota Dalit yang berada di Madhya Pradesh merupakan salah satu yang paling terbelakang dan tak mempunyai sawah.

"Pemerintah seharusnya menyediakan pasangan itu rumah dan pekerjaan, sehingga keluarga mereka bisa diberi makan dan tidak mati dalam kelaparan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dipukuli dan Panen Dihancurkan, Pasangan dari Kasta Rendah India Berniat Bunuh Diri

Penipuan Investasi Lahan 765 Hektare di Sumatera Barat, Polisi Minta Korban Lain Melapor

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved