Profil Sastrawan Sapardi Djoko Damono, Wafat di Usia 80 Tahun, Ini 5 Karya Terkenalnya
Sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada usia 80 tahun, Minggu (19/7/2020) pukul 09.17 WIB.
Selama mengajar di UI, Sapardi sempat menjabat sebagai dekan FIB UI periode 1995-1999 dan menjadi guru besar.
Pada masa tersebut, ia juga menjadi redaktur majalah Horison, Basis, Kalam, Pembinaan Bahasa Indonesia, Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, dan country editor majalah Tenggara di Kuala Lumpur.
Sastrawan dan penyair kebanggaan Indonesia ini telah banyak menerima penghargaan.
Pada tahun 1986, Sapardi Djoko Damono mendapatkan anugerah SEA Write Award.Ia juga penerima penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003.
Selain itu, Sapardi merupakan seorang pendiri Yayasan Lontar.
Ia menikah dengan Wardiningsih dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri.
Karya-karya Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono tidak saja aktif menulis puisi, namun juga cerita pendek.
Selain itu, ia juga menerjemahkan berbagai karya penulis asing, menulis esai, serta menulis sejumlah kolom atau artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola.
Sepanjang hidupnya ia telah banyak menciptakan karya yang membuat namanya dikenal di kalangan pegiat sastra.
Berikut ini sejumlah karya yang pernah dilahirkan Sapardi, dirangkum dari Kompas.com:
1. Hujan Bulan Juni
Hujan Bulan Juni adalah salah satu karya terkenal ciptaan Sapardi.
Hujan Bulan Juni bermula dari kumpulan puisi yang kemudian berkembang menjadi sebuah novel trilogi.
Novel ini bercerita mengenai kisah getir nan manis Sarwono dan Pingkan.
Novel ini juga diadaptasi ke dalam layar lebar yang diperankan oleh Adipati Dolken dan Velove Vexia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/penyair-sapardi-djoko-damono.jpg)