Dukung Anak Jokowi di Pilkada Solo, Ketua Anak Ranting PDI-P Dikudeta: Semua Dorong dan Pukul Saya
Pelengseran itu, lanjut Agung, diklaim berdasarkan aspirasi warga wilayah Anak Ranting yang dipimpinnya.
"Dengan dasar itu, mereka mengatakan saya tidak tegak lurus dengan partai. Padahal mas Gibran PDIP, saya juga PDIP, tidak tegak lurus gimana," tutur Agung.
Seusai mendapat pukulan, Agung mengaku lantas mencoba lapor ke Polsek Jebres namun tidak segera direspon hingga kemudian melapor ke Polresta Solo.
"Kemudian visum ke RS dr Oen, terus saya cari pengacara ke Polresta Solo," akunya.
2. Diduga Dilakukan oleh Oknum Satgas PDIP
Kuasa Hukum Agung, TH Wahyu Winarto mengatakan dirinya belum bisa memastikan motif pengeroyokan yang menimpa Agung.
Namun, pengeroyokan iitu diduga dilakukan oleh oknum Satgas.
"Motifnya belum diketahui, pengeroyokan itu dilakukan oknum satgas," tutur dia.
"Menurut klien saya, ada pendorongan kemudian ada pemukulan sambil mengancam," jelasnya.
Soal berkaitan beda sikap politik, Wahyu enggan berbicara banyak terkait itu.
Pasalnya, Agung diketahui juga menjabat Sekretaris Banteng Solo Bergerak yang telah menetapkan diri sejak awal mendukung Gibran Rakabuming Raka.
Sikap itu berbeda dengan keputusan partai sebelum PDI-P akhirnya menetapkan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa.
Pasalnya sebelumnya DPC PDI-P Solo menyodorkan Achmad Purnomo - Teguh Prakosa.

Dukungan itu disuarakan sebelum rekomendasi PDI Perjuangan untuk Pilkada Solo 2020 resmi diumumkan.
"Soal beda sikap politik, belum tahu," ujar Wahyu.
Akibat dugaan pengeroyokan itu, Agung mengalami luka bengkak di pelipis mata kanan.