CURHATAN Mahasiswi Hamil Bayi Kembar: Semangat Merawat Meski Sempat Mengaku Tidak Siap
Kisah pilu tersebut bahkan membuat sejumlah warganet ingin mengadopsi anak yang ia kandung.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Yuli juga berharap pihak keluarga nantinya tidak memperburuk situasi jika sudah mendapatkan kabar tersebut.
"Kalau berkaca ideal ya sikap orangtua semestinya tidak memperburuk situasi keadaan psikologis masing-masing, terutama anaknya yang hamil tadi," ungkap Yuli.
Mencoba untuk lebih tenang dan menerima kenyataan disebut Yuli sebagai langkah yang tepat untuk diambil.
"Paling tidak orangtua harus membantu anak mempersiapkan menjadi ibu dari anak yang akan dilahirkan," ungkap Yuli.
"Ini kan bukan kondisi yang diinginkan, bekali anak damping anak sampai anak merasa keluarga memberi support psikologis yang baik sehingga anak merasa tenang hingga persalinan," imbuhnya.
• Presiden Erdogan Sebut Yunani Benci Islam, Karena Protes Hagia Sophia Jadi Masjid
• Oknum Anggota DPRD Sumatera Utara Keroyok Polisi di Diskotek, Kepala Korban Bocor dan Muka Lebam
• Kim Jong Un Kelabakan Gara-gara Virus Corona, Kasus Pertama di Korea Utara Teridentifikasi
Curhat Ketidaksiapan menjadi Ibu
Sebelumnya, mahasiswi tersebut membagikan kisah ketidaksiapannya menjadi ibu.
Melalui TikTok anonim, video curhatan tersebut telah memiliki lebih dari 15 juta viewers.
Berikut isi curhatannya:
"Umur aku baru 18 dan baru semester dua naik ke tiga.
Pas tau aku hamil, pacar aku ninggalin aku.
Ga ada yang tau aku hamil, karena udah keburu pandemi.
Aku ngekost karena aku anak rantau, aku ga pulang alasannya lagi pandemi.
Sialnya lagi anakku kembar, perutku gabisa ditutupi lagi.
Udah makan nanas muda tapi tetep bertahan, sekarang udah masuk 7 bulan.
Aku ngga siap, gimana dong?" tulisnya diikuti emoji tangisan.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)