Bidan Cantik Ini Sering Dibully, Dilempari Batu dan Dihadang Saat Tracing Kontak Fisik Pasien Corona
Meski sudah memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap didampingi Bhabinkamtibmas maupun TNI, Dian beberapa kali mendapat adangan sekelompok warga.
Selama menangani Covid-19 ini, banyak pengalaman menarik mengundang rasa empati dari berbagai pihak.
Mereka berjuang lebih keras dibanding hari-hari sebelumnya.
• Foto Ini Menjadi Bukti Betapa Mengerikannya Virus Corona, Satu Per Satu Tumbang dan Ada yang Tewas
Sebagai bentuk tanggungjawab atas profesi yang dijalankan, Dian pantang mundur.
Beberapa kali ia diperlakukan kurang baik oleh masyarakat.
Mulai dari cacian, hinaan, hadangan, hingga aksi teror ia terima.
Dian bertugas sebagai bidan desa di kecamatan Brangsong.
Jarak rumah ke tempat bertugas sekitar 4 kilometer atau 15 menit ditempuh dengan kendaraan.
Sejak Maret 2020 Dian menjadi bagian dari tenaga paramedis dalam penanganan Covid-19.
Sepanjang 5 bulan tersebut, ia mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman.
Sudah puluhan tracing ia lakukan hingga ke pelosok desa jangkauannya.
• Yakin Virus Corona Hoax, Keluarga Ini Tetap Gelar Perayaan, Hingga 14 Orang Positif dan 1 Meninggal
Meski sudah memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap didampingi Bhabinkamtibmas maupun TNI, Dian beberapa kali mendapat adangan sekelompok warga.
Kendaraan dicegat, diteror lewat WA, dilempari batu dan dianggap penyebar kabar hoaks.
Dia tetap tangguh melaksanakan tugas sebagai paramedis.
Sedih, lelah dan tangis tak bisa ditutupi. Sebagai tenaga medis, hal itu dia kesampingkan.
Nomor satu melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai prosedur.