Gubernur Khofifah Sampaikan Duka Mendalam Atas Wafatnya Gus Iim, Adik Kandung Almarhum Gus Dur
Gus Iim merupakan salah satu tokoh penggerak NU. Pernah menjadi salah satu ketua PBNU dan saat ini sebagai Mustasyar PBNU.
Lalu, ujung-ujungnya Gus Dur secara langsung mengemukakan maksudnya.
“Boleh saya pinjam beberapa bulan?” tanya Gus Dur kepada adik kandungnya itu.
Gus Im memperbolehkannya.
Namun ia mengantisipasi jika CD itu tidak dikembalikan, ia tetap bisa menikmatinya.
Bagi Gus Im, antisipasi itu adalah bagian pokok dari upaya bertahan hidup (survival). Karena itulah ia mengkloning CD musik, yang menurutnya, monumental itu.
Sambil berlagak lebih mengantuk lagi, Gus Dur berkata lirih.
“Wah, Im, saya kecopetan lagi.”
Gus Im, tahu maksud Gus Dur. Kecopetan bagi Gus Dur adalah kehilangan dua mahakarya musik klasik kegemarannya, Simfoni No. 9 Beethoven dan Simfoni No. 40 Mozart.
Ia selalu marah besar jika dua koleksi kesayangnnya itu tidak ada.
Sementara Gus Dur tahu persis bahwa di lingkungan pergaulan terdekatnya, cuma Gus Im yang paling senang dengan Simfoni No. 9 karya Beethoven dan Eine Kleine Nactmusik karya Mozart.
Serta Gus Im pula yang cukup tega mencopet keduanya.
Gus Dur sepertinya ingin membalas dendam atas kehilangan dua koleksinya itu dengan meminta langsung Friday Night in San Fransisco: Live Concert.
Maka apa boleh buat, Gus Im harus ikhlas berpisah dengan CD konser gitar akuistik itu.
Cukuplah dengan kloningnya. Bagi Gus Im, Gus Dur meminjam tanpa niat mengembalikan CD tersebut.
Itu adalah serangan balasan (retaliasi) atas prilakunya mencopet dua keping CD musik klasik miliknya.