Berusaha untuk Menguji Obat Covid-19, Hadi Pranoto Singgung Birokrasi Pemerintah yang Berbelit
Hadi menceritakan sudah banyak badan pemerintahan yang ia coba datangi untuk menguji obat herbal covid-19 buatannya
Kemudian kata Hadi bahan yang paling dominan yang digunakan adalah senyawa dari mikrobiologi tanah yang berasal dari tanah yang melakukan proses penguraian, dan hasil produknya berbentuk seperti air mineral dengan kandungan-kandungan tersebut.
"Yang paling dominan mikrobakteri biologi tanah. Mikrobiologi tanah adalah senyawa dari tanah kita yang kita urai jadi bakteri baik yang bisa menetralisir covid-19," ucap Hadi.
Sayangnya saat diminta menyebutkan lokasi laboratoium tempat Hadi dan timnya melakukan pembuatan obat tersebut Hadi tidak ingin menyebutkan secara detail.
Hadi hanya menambahkan kalau riset yang dilakukan tidak hanya di Indonesia tapi juga laboratorium di Swisss dan Belanda yang tidak mau juga disebutkan namanya.
"Kita ada beberapa laboratorium yang kita sewa seperti di Belanda dan di Swiss kita sewa untuk meneliti hasil senyawa yang kita kirim ke sana, dan alhamdulilah ini sifatnya baik dan ini sifatnya herbal dan sumber bahan baku ada di negara kita sendiri," ungkap Hadi.
Terpisah Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto mengatakan Hadi Pranoto bukan lah anggota IDI.
Dalam video yang belakangan telah dihapus itu, Hadi Pranoto yang menyebut dirinya profesor dan ahli mikrobiologi.
Bahkan, Hadi Pranoto mengklaim telah menemukan antibodi untuk menangkal penyakit Covid-19.
"Bukan, bukan dokter. Sudah dicek (ke database IDI), enggak ada. Penelusuran sebagai anggota IDI, enggak ada dia," ujar Slamet saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/8/2020).
Soal informasi yang disampaikan Hadi Pranoto di dalam video Anji itu, Slamet mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap informasi yang disampaikan di luar pemerintah.
Publik diimbau menelusuri rekam jejak dan latar belakang narasumber terlebih dahulu sebelum memercayai sebuah informasi.
Terlebih lagi, ada seseorang yang mengklaim telah menemukan antibodi bagi penyakit Covid-19 di tengah upaya pemerintah mewujudkan vaksin.
"Dia itu (gelar) profesornya dari mana? Pakar mikrobiologinya dari mana? Setelah dicek, dia sebagai apa, kita enggak tahu," ujar Slamet.
IDI sekaligus mengimbau kepada publik figur yang hendak membuat konten soal Covid-19 untuk teliti dalam mengundang narasumber agar kampanye pencegahan penularan virus corona semakin efektif.
"Kalau artis-artis mau posting di YouTube, sebaiknya menggunakan narasumber yang resmi dari Kementerian Kesehatan, dari IDI, dari pemerintah. Jadi lebih bisa dipercaya," ujar Slamet.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/siapa-prof-hadi-pranoto.jpg)