Geramkah Dokter Tirta Sampai Pertanyakan Kapasitas Anji? dr Tirta: Ngundang Orang Antah-berantah
dr Tirta Mandira Hudhi menyayangkan Anji mengundang narasumber yang tidak kredibel untuk membahas Virus Corona, bahkan ia pertanyakan kapasitas Anji
TRIBUNPEKANBARU.COM - Musisi Anji tengah menjadi trending topic di berbagai platform media sosial.
Dokter sekaligus influencer dr Tirta Mandira Hudhi menyayangkan Anji mengundang narasumber yang tidak kredibel untuk membahas Virus Corona, bahkan ia pertanyakan kapasitas Anji.
Diketahui sebelumnya Anji mengundang Hadi Pranoto yang mengklaim telah menemukan obat Covid-19.

Video tersebut menjadi kontroversi karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menyatakan belum ditemukan obat atau vaksin Covid-19.
Dokter Tirta kemudian menanggapi video wawancara Anji tersebut.
Awalnya ia mengungkapkan alasannya tidak lagi banyak berbicara tentang Virus Corona seperti yang kerap dilakukannya di awal pandemi.
Ia merasa banyak oknum yang kemudian menuduh Covid-19 tidak benar-benar ada dan hanya teori konspirasi.
"Kalau dari saya, awal mula saya bicara sangat keras di bulan April, Mei, Juni," kata dr Tirta Mandira Hudhi.
"Cuma karena tuduhan netizen aneh-aneh dan munculnya oknum-oknum seperti Jerinx, itu membuat saya bulan Juli-Agustus memilih diam dan kembali ke praktek dan discuss bersama teman-teman IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," ungkap dr Tirta dilansir TribunWow.com dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Senin (3/8/2020).
Meskipun begitu, ia menyayangkan sempat bungkam terkait Virus Corona.
"Cuma ternyata diamnya saya itu membuat enggak ada tokoh yang ngegas mereka lagi," papar dr Tirta.
"Akhirnya teori-teori konspirasi dan menyudutkan penanganan Covid di Indonesia, membuat Covid seolah-olah kayak enggak ada, enggak riil, itu semakin masif," lanjutnya.
Ia menyinggung konspirasi itu turut didukung selebriti seperti Anji.

"Puncaknya kemarin, salah satu artis musisi Mas Anji meng-upload video yang akhirnya menjadi kontroversial," jelas influencer tersebut.
Dokter Tirta juga menyinggung gelar ilmiah Hadi Pranoto yang dipertanyakan.