Tak Ada Takutnya akan Diblokir Donald Trump, TikTok sebut ada 100 Juta Warga AS Dibelakang Mereka
Silahkan ancam blokir TikTok Trump, akan ada 100 juta warga AS yang akan berikan dukungan TikTok bertahan
TRIBUNPEKANBARU.COM- TikTok percaya diri jika rakyat Amerika Serikat akan memberikan dukungan kepada mereka di tengah ancaman Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat itu mengatakan akan menghentikan TikTok karena ditengarai melakukan pencurian properti intelektual bernilai miliaran dollar.
Dengan alasan itu kemudian Trump akan memblokir TikTok dari AS dan harus angkat kaki.
• Virus Corona Disebut Mewabah di Korut, Kesehatan Kim Jong Un jadi Terganggu
• Raja Ini Miliki 100 Istri, 72 Warisan dari Ayahnya, Hidup Akur dan Semua Ikut Perintah Istri Pertama
Ancaman tersebut justru menjadikan TikTok semakin berhasrat tinggal lebih lama di AS.
TikTok percaya rakyat AS akan memberikan dukungan untuk tetap bertahan di negeri Paman Sams tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama.
Maka, TikTok berharap akan ada dukungan dari 100 juta pengguna aplikasi TikTok di AS.
Sebagai wujud keseriusan TikTok untuk tetap bertahan di AS, mereka mengatakan akan menggelontorkan 15 triliun lebih untuk para kreator di AS.
Kemudian TikTok juga mengatakan akan terus membuka lapangan pekerjaan sampai seantera AS hingga mencapai 10 ribu orang.
Itulah serangan balik yang dilakukan TikTok setelah Presiden Amerika Serikat ( AS), Donald Trump, melontarkan ancaman bakal memblokirnya.
Dalam pesan yang diunggah di media sosial, General Manager Vanessa Pappas menyatakan bahwa "mereka tidak berencana angkat kaki".
Pappas mengatakan, TikTok berencana di AS untuk "waktu yang lama", dan meminta publik Negeri "Uncle Sam" untuk mendukung mereka.
Pernyataan itu disampaikan setelah Trump mengumumkan dia berencana menghentikan operasional aplikasi berbagi video itu buntut tensi panas dengan China.
Washington berulang kali menuding adanya ancaman keamanan, dan menyebut Negeri "Panda" melakukan pencurian properti intelektual bernilai miliaran dollar.
"Kami telah mendengar curahan dukungan Anda dan kami ingin mengucapkan terima kasih. Kami tak berencana pergi ke mana pun," tegasnya.
Dalam rilisnya, aplikasi yang dikembangkan ByteDance itu menerangkan 100 juta warga AS menggunakan aplikasi mereka untuk hiburan selama pandemi.
Merujuk kepada klaimnya, aplikasi itu memberikan lapangan kerja bagi sekitar 1.000 orang tahun ini, dan berencana menambahkannya hingga 10.000 seantero AS.
Aplikasi yang dirilis pada September 2016 itu menuturkan, dana 1 miliar dollar AS (Rp 15,6 triliun) digelontorkan untuk mendukung para kreator di AS.
"Data para pengguna TikTok disimpan di AS dengan aksesnya membutuhkan izin ketat. Investor terbesar kami juga berasal dari sini," papar Pappas.
Dalam pernyataannya, Trump mengklaim dia mempunyai otoritas untuk memblokir, yang bisa dia wujudkan melalui keputusan eksekutif di akhir pekan ini.
"Selama TikTok masih menjadi sorotan, kami akan memblokir mereka dari Amerika Serikat," kata presiden kepada awak media dari Air Force One.
• Pakar Psikologi Forensik: Kasus Kongkalikong Djoko Tjandra dengan Oknum Aparat Harus Dikupas Tuntas
• Niat Puasa Senin Kamis, Keutamaan dan Manfaat Melaksanakanya
Berdasarkan laporan The Washington Post, Trump sudah meneken perintah agar ByteDance menjual kepada AS dengan alasan keamanan nasional.
Sementara New York Times dan media terkemuka lainnya memberitakan perusahaan induk tengah terlibat negosiasi dengan raksasa teknologi, Microsoft.
Personel militer AS dilaporkan sudah dilarang tidak mengoperasikannya. Sementara kandidat presiden dari Demokrat, Joe Biden, juga melarang stafnya menggunakannya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diancam Bakal Diblokir Trump, Begini Serangan Balik TikTok
• Virus Corona Disebut Mewabah di Korut, Kesehatan Kim Jong Un jadi Terganggu