Berjuang, Usir Lelah Demi Anak, Deasy Driver Ojol: Apapun Akan Aku Jual Demi Anak-anak Jadi Sarjana
Perempuan dua anak ini jadi satu contoh dari ribuan wanita tangguh di Jakarta yang berjuang sebagai kepala keluarga.
Di situlah dia mulai gencar-gencarnya cari uang. Peran ibu dan ayah pun mulai dia tekuni dengan baik demi menjadi pemimpin keluarga.
Urus rumah dan cari uang dari pagi hingga malam
Pagi hari, sekitar pukul 06.45, dia sudah keluar dengan Honda Varionya menelusuri jalan raya.
Laju motonya berlomba dengan terbitnya matahari yang kala itu masih malu-malu menunjukan sinarnya.
“Aku sebelum berangkat masak dulu untuk sarapan dan makan siang anak-anak kalau sudah pulang sekolah,” ucap dia.
Deasy sengaja keluar pagi buta demi mengincar penumpang anak sekolah yang baru berangkat. Lokasi tempat dia berputar sebagai ojek onlie pun tak jauh jauh dari rumah.
Sengaja dia pilih area kerja tak terlalu jauh agar bisa pulang cepat dan membenahi rumah.
Setiap siag, Deasy sengaja pulang ke rumah untuk mencuci pakaian dan beres-beres.
Masuk ke siang hari sekitar pukul 14.00 hingga 16.00, Deasy mulai mengincar pelajar yang ingin pulang sekolah.
Setelah itu setiap sore dia biasa "mangkal" di Tamini Square untuk menanti pelanggan yang pulang kerja.
Berapapun uang receh yang dibawanya pulang ke rumah selalu disyukuri, meski tak selalu cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Sepi penumpang di masa pandemi
Deasy mengaku tak setiap hari uang yang dia dapat cukup tuk kebutuhan keluarga. Terlebih ditengah pandemi Covid-19 ini, penghasilanya benar–benar tergerus.
Tak seperti biasanya, dia bisa dapat tiga sampai empat penumpang sehari.
Kini, berkeliling dari kawasan Kali Bata, Jakarta Selatan sampai rumah saja masih belum ada penumpang datang.
“Bayangin saja, aku jalan sudah pelan-pelan dari Kali Bata ke rumah. Ternyata enggak ada satupun penumpang yang nyangkut. Astaga,” kata dia.
Tak jarang, Deasy pulang hanya mengantongi uang Rp 50.000 sampai Rp 60.000 perhari.