Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Petugas Medis Sampai Takut Melihat Pisau Terhunus, Pembunuhan di Puskesmas Tanjung Bumi Geger

Suara teriakan histeris memecah suasana hening di Puskesmas/Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan, Sabtu (8/8/2020) malam.

Editor: Muhammad Ridho
ist
Mayat Efendi, pria yang tewas ditusuk saat berkunjung ke puskesmas Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura. Pelaku pembunuhan mengaku cemburu. 

Polisi menyita barang bukti sebilah senjata tajam berupa pisau sepanjang 22 sentimeter berlumur darah lengkap dengan selongsong dan pakaian korban.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Suara teriakan histeris memecah suasana hening di Puskesmas/Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan, Sabtu (8/8/2020) malam.

Seorang pembesuk terkapar bersimbah darah.

Sedangkan seorang pria lainnya, masih berdiri dengan pisau berlumuran darah terhunus di tangannya.

Kepala Puskesmas Tanjung Bumi, Mutmainnah mengungkapkan, situasi malam itu sangat genting setelah terdengar teriakan dari kamar inap di bagian belakang.

Polisi menunjukkan lantai yang dipenuhi darah setelah insiden pembunuhan di Puskesmas Tanjungbumi, Bangkalan, Madura
Polisi menunjukkan lantai yang dipenuhi darah setelah insiden pembunuhan di Puskesmas Tanjungbumi, Bangkalan, Madura (ist)

Bersimbah Darah di Lorong Puskesmas Tanjung Bumi, Efendi Ditusuk Saat Membesuk Orangtua

"Petugas kami lari menjauh setelah melihat pisau dengan lumuran darah. Begitu juga dengan keluarga pasien, lari semua," ungkap Kepala Puskesmas Tanjung Bumi, Mutmainnah kepada Surya, Minggu (9/8/2020).

Sebelum terdengar suara teriakan, tiga petugas sedang berada di ruang UGD karena ada pasien baru datang sekitar pukul 21.10 WIB.

Mutmainnah menjelaskan, suara teriakan histeris terdengar sekitar pukul 21.50 WIB.

Kegaduhan tersebut membuat para petugas medis bergegas menuju ruang rawap inap.

"Sebelumnya suasana sepi karena hanya ada satu pasien pria di ruang rawap inap," jelasnya.

Tak berselang lama, sejumlah anggota Polsek dan Koramil Tanjung Bumi tiba di lokasi.

Setelah Supriyadi si pembunuh dikuasai aparat, lanjut Mutmainnah, pihaknya membawa mayat Efendi ke ruang UGD.

"Pendarahannya masif, seperti air dari kran. Tidak tertolong karena sudah tidak ada denyut nadi. Mungkin luka tusuk itu mengenai paru atau jantung. Keluarga menolak tindakan otopsi," pungkasnya.

Kapolsek Tanjung Bumi, Iptu Puji Purnomo mengungkapkan, korban penganiayaan adalah Efendi (40) warga Desa/Kecamatan Tanjung Bumi.

Sedangkan pelakunya, Supriyadi (41), warga Desa Paseseh Kecamatan Tanjung Bumi.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved