Sempat Diblokir, Qualcomm Minta AS Izinkan Jual Chip Untuk Perangkat Huawei
Beberapa perusahaan berhasil mendapatkan pengecualian atas larangan AS melalui lisensi, seperti Intel, Micron, dan Xilinx.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika Serikat sepertinya sangat serius dengan menghilangkan bisnis Huawei di negaranya.
Meski begitu, ada beberapa pihak yang nampaknya masih ingin untuk bekerjasama dengan Huawei.
Salah satunya ialah Qualcomm, yang meminta Amerika Serikat untuk menghapus batasan dan membiarkannya menjual prosesor Snapdragon ke Huawei.
Berdasarkan laporan yang beredar, Qualcomm melarang Huawei dan mencegah perusahaan teknologi asal Cina tersebut mendapatkan suku cadang.
Pasalnya, bila bisa mendapat suku cadang, maka Huawei bisa mendorong penjualan AS ke pembuat chip asing seperti MediaTek dan Samsung, senilai miliaran Dollar.
• KRONOLOGI DETIK-DETIK Wanita Diterkam Macan Tutul di Teras Rumahnya, Tewas dengan Usus Terburai
• Nenek di Indramayu Disembur Ular Kobra yang Melingkar di Atas Tubuhnya Saat Tidur, ini Akibatnya
• KISAH 19 Anak Yatim dan Piatu serta Miskin dan Duafa Tidur Beralas Tikar dan Kadang Direndam Banjir
Maka dari itu, jika AS mencabut larangan chipset tersebut (Qualcomm) untuk bekerjasama dengan Huawei, maka secara teoritis akan membantu perusahaan Amerika tetap kompetitif.
Qualcomm mengatakan mungkin ada pergeseran cepat dalam pangsa pasar chipset 5G jika Qualcomm dibatasi, sementara saingan asingnya tidak dibatasi.
Qualcomm bisa dibilang tidak malu-malu menginginkan kerjasama bisnis dengan Huawei.
CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf mengatakan Qualcomm sedang menentukan perhitungan bagaimana ia bisa menjual ke setiap pembuat ponsel termasuk Huawei.
• Kebakaran Habiskan Rumah Kayu yang Ditempati Muslim, Terbakar Hebat Saat Menjaring Ikan
• Kerap Kritik & Nyinyirin Jokowi, Duo Fahri Hamzah & Fadli Zon Dapat Bintang Tanda Jasa dari Presiden
Namun pendapat tersebut bukan termasuk sebuah indikasi lobi ke AS.
Hal itu terjadi setelah Qualcomm menyelesaikan sengketa paten dengan Huawei yang membayar $ 1,8 miliar dan menandatangani kesepakatan lisensi baru.
Meskipun kedua peristiwa tersebut tidak selalu terkait, seperti dilansir dari Engadget.
Beberapa perusahaan berhasil mendapatkan pengecualian atas larangan AS melalui lisensi, seperti Intel, Micron, dan Xilinx.
Qualcomm tidak selalu berusaha untuk melakukan sebuah hal yang tidak realistis.
• Video: Suzuki XL7 Hadir Dengan Audio System Touch Screen 8 inch dan Cukup Bayar DP 20 Persen
• INFO Lowongan Kerja: Bank BNI Rekrut Karyawan Lulusan S1 hingga Oktober 2020, Ini Syaratnya
Meski begitu, kesuksesan masih jauh dari kepastian.
Smartphone mewakili bagian penting dari bisnis Huawei.
Maka membiarkan pengecualian besar seperti ini dapat dianggap melemahkan larangan tersebut.
Mungkin juga dianggap tidak konsisten saat perusahaan perangkat lunak seperti Google masih dilarang berinteraksi dengan perusahaan China.
(*)
