Vdieo Berita
VIDEO: Gagalkan Peredaran 20 Kg Sabu, BNNP Riau Buru Sindikat Narkoba Internasional
3 hari melakukan penyelidikan di Kabupaten Bengkalis, tepatnya pada Senin, 3 Agustus 2020, pada pukul 03.00 WIB, diketahui akan ada satu unit
Penulis: Rizky Armanda | Editor: David Tobing
SETELAH BERHASIL MENGGAGALKAN PENYELUNDUPAN NARKOTIKA JENIS SABU SEBERAT 20 KILOGRAM DAN 10 RIBU BUTIR EKSTASI DI BENGKALIS, SABTU, 8 AGUSTUS 2020, TIM PEMBERANTASAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI RIAU KINI MEMBURU SINDIKAT JARINGAN INTERNASIONAL YANG TERLIBAT.
Kepala BNNP Riau, Brigjen Kenedy menjelaskan, para sindikat sengaja memanfaatkan panjangnya garis pantai di Riau untuk menyelundupkan sabu.
Belum lagi, ada banyak pelabuhan rakyat dan pelabuhan tikus tempat kapal bisa bersandar. Salah satunya di Kabupaten Bengkalis.
"Ini jaringan internasional, dari Cina melalui Malaysia. Dikemas pakai kemasan teh Cina. Diduga akan dipasarkan di Riau," jelas Kenedy, saat ekspos kasus dengan turut didampingi Kabid Pemberantasan BNNP Riau, Kompol Khodirin, Senin (10/8/2020).
Pengungkapan berawal saat tim mendapatkan informasi dari masyarakat, pada Jumat (31/7).
Bahwa akan ada pengiriman narkotika dari Negara Malaysia melalui jalur laut menuju Indonesia, serta masuk ke salah satu pelabuhan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
3 hari melakukan penyelidikan di Kabupaten Bengkalis, tepatnya pada Senin, 3 Agustus 2020, pada pukul 03.00 WIB, diketahui akan ada satu unit speedboat hendak bersandar ke pelabuhan rakyat di Kabupaten berjuluk Negeri Sri Junjungan itu.
Namun ternyata, speedboat tersebut tidak jadi bersandar dan balik arah ke tengah laut Karena diduga sudah mengetahui keberadaan aparat yang tengah mengintai.
Tak ingin kehilangan buruan, tim tetap melakukan pemantauan. Sementara tim menunggu di Kota Bengkalis. Pada Jumat (7/8/2020), tim mendapatkan informasi jika speedboat sudah bersandar ke pelabuhan lain, tepatnya di daerah Pambang.
Tanpa menunggu lama, tim bergerak ke lokasi yang dimaksud. Didapat informasi, barang haram itu selanjutnya akan dibawa ke Pekanbaru.
"Kami kewalahan dengan transportasi yang kita miliki, sehingga mereka masuk kita tidak bisa pergoki secara langsung, sudah beralih ke kurir," sebut Kenedy.
Masih dalam proses penyelidikan, pada Sabtu (8/8/2020), diketahui penjemput narkotika itu, adalah seorang lelaki menggunakan sepeda motor.
Tapi ternyata, pelaku diduga mengetahui keberadaan tim dan melarikan diri. Tim langsung melakukan pengejaran terhadap yang bersangkutan.
"Kita kejar kurir, yang menggunakan sepeda motor, barang bukti dilempar diserakkan di Jalan Lembaga, Kabupaten Bengkalis," ucap Jenderal bintang satu itu lagi.
Lanjut dia, tim lalu berkoordinasi dengan Polres Bengkalis guna mengamankan lokasi tempat pembuangan barang bukti.
Sementara pengejaran terus dilakukan, setelah 5 jam melakukan pencarian, target tidak ditemukan. Selanjutnya barang bukti narkotika dibawa ke Kantor BNNP Riau.
Kendati begitu, petugas dari BNNP Riau akan terus melakukan pencarian terhadap para pelaku.
"Untuk tersangka sudah kita kantongi (identitasnya). Sudah ada nama-namanya. Masih kita buru. Ini jaringan internasional dan nasional," tegas dia.
Dibeberkan Brigjen Kenedy, informasi yang diterima, awalnya diduga sabu yang masuk jumlahnya sekitar 2 kali lipat dari yang berhasil disita.
"Informasinya 2 kali lipat, sekitar 50 kg," tuturnya.
Bicara soal estimasi nilai barang bukti, Kenedy merincikan, untuk sabu dijual dengan harga Rp1,5 juta per gramnya. Sementara esktasi, sekitar Rp300 ribu perbutir.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)