Netizen yang Ikut Berkomentar di Akun YouTube Anji Juga akan Dipanggil Polisi Sebagai Saksi
Polda Metro Jaya masih mengumpulkan sejumlah keterangan saksi-saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong alias hoax dari konten Youtube milik Anji.
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Sudah ada 7 saksi yang telah diperiksa polisi kasus dugaan penyebaran berita bohong alias hoax dari konten Youtube milik musisi Anji.
Polda Metro Jaya masih mengumpulkan sejumlah keterangan saksi-saksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya juga berencana akan meminta keterangan dari saksi yang ikut berkomentar di kanal YouTube Duniamanji ataupun di sosial media.
"Ada beberapa saksi-saksi lain yang memang berkomentar di media sosial, Youtube dari akun Dunia Manji sendiri akan kita jadwalkan pemanggilan untuk dilakukan pemeriksaan," kata Kombes Yusri kepada wartawan, Kamis (13/8/2020).
Kendati demikian, Yusri tidak menjelaskan ihwal nama saksi dari netizen yang akan diperiksa sebagai saksi. Ia mengatakan keterangan itu juga dibutuhkan untuk melengkapi alat bukti atau berkas perkara.
"Pemeriksaan ini lah kemudian akan kita lengkapi semuanya termasuk barang bukti yang kita dalami semuanya untuk kelengkapan berkas perkara yang ada," pungkasnya.
Status perkara itu kini telah naik penyidikan.
Diketahui, Anji pun telah memenuhi pemanggilan pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Senin (10/8/2020).
Dalam pemeriksaanya ini, Anji dicecar sebanyak 45 pertanyaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Anji mengaku tidak menyangka kontennya bersama Hadi Pranoto di YouTubenya bisa berdampak besar dan berimplikasi hukum. Padahal mulanya, ia mengaku konten tersebut dimaksudkan bertujuan baik.
"Saya tidak menyangka sih bahwa impactnya ternyata seperti ini. Ya sudah saya hadapi saja," kata Anji di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/8/2020).
Anji menjelaskan awal mula kontennya bersama Hadi Pranoto di akun YouTube Duniamanji.
Dia menuturkan pertama kali ketertarikannya untuk mewawancarai Hadi lantaran ada media online yang mengangkat sosok sang narasumber.
Ketika itu, Anji tengah berada di acara yang sama dengan Hadi Pranoto di Lampung. Usai acara, ada sejumlah awak media yang diklaim berasal dari media nasional dan media daerah yang tengah mewawancarai Hadi.
"Saya mendengarkan materinya, bahkan tanggal 29 Juli itu. Materi interview itu sudah ditayangkan oleh medianya. Lalu saya melihat, saya juga mencari di google. Maksudnya saya merasa materi wawancara itu bermanfaat untuk dibagikan, memberikan harapan buat saya," jelasnya.
Lagi pula, Anji menyampaikan tak ada transaksi atau pengambilan keuntungan pribadi terkait konten penemuan obat Covid-19 tersebut. Alhasil, Anji membuat konten tersebut bersama Hadi Pranoto di Lampung.